TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus menggenjot penggunaan Quick Response Code Indonesian Standar (Qris) di tengah masyarakat.
Bahkan, pada tahun 2023 ini BI Kalteng menargetkan volume transaksi Qris dapat mencapai 1,85 juta transaksi.
Kepala Perwakilan BI Kalteng Taufik Saleh menyampaikan, untuk mencapai target tersebut pihaknya terus meningkatkan sosialisasi terkait Qris.
Bukan hanya kepada para pedagang atau pelaku usaha, tapi juga masyarakat yang dinilai berpotensi menggunakan Qris.
“Kami masuk ke berbagai kelompok masyarakat, tidak hanya masyarakat yang sudah berdagang tapi juga masyarakat yang berpotensi menggunakan Qris. Kami masuk ke sekolah-sekolah, kampus, pesantren, dan lain-lain untuk mensosialisasikan bagaimana penggunaan Qris,” ujarnya, Kamis (6/04/2023).
Taufik menerangkan, transaksi non tunai oleh masyarakat terutama melalui Qris sebenarnya terus meningkat.
Per Februari 2023 saja jumlah pengguna Qris di Kalteng telah mencapai 170,34 ribu pengguna, mengalami pertumbuhan 252,74 persen dibanding Februari 2022 lalu yang sebanyak 48,29 ribu pengguna.
Sementara itu, untuk jumlah merchant Qris di Kalteng telah mencapai 216,13 ribu merchant atau naik 106,49 persen dibanding posisi yang sama tahun lalu, yakni sebanyak 104,67 ribu merchant.
Secara nominal, nilai transaksi Qris pada Februari 2023 mencapai Rp 36,74 miliar.
Kendati demikian, Taufik tak menampik bahwa masih banyak masyarakat, khususnya pelaku usaha yang belum menggunakan Qris. Seperti, pedagang kaki lima dan pedagang tradisional.
“Kalau untuk usaha-usaha formal, seperti gerai, outlet, atau toserba, saya rasa memang sudah menggunakan Qris. Tapi untuk pasar tradisional memang belum maksimal tapi kami upayakan,” ucapnya.
Taufik menambahkan, justru hal inilah yang menjadi tantangan bagi pihaknya untuk mensosialisasikan penggunaan Qris.
Sejauh ini pihaknya sudah mensosialisasikan Qris di beberapa pasar tradisional, antara lain Pasar Besar dan Pasar Kahayan di Kota Palangkaraya, lalu Pasar PPM dan Pasar Keramat di Kota Sampit.
Meski belum seluruhnya, namun sebagian pedagang sudah menerima dan mulai menggunakan Qris.
Sumber: https://kalteng.tribunnews.com/2023/04/06/target-transaksi-qris-kalteng-185-juta-tahun-2023-sosialisasi-gencar-di-sekolah-hingga-ponpes