TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Konflik antara investor dan masyarakat masih terjadi di Kotim, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengingatkan masyarakat Kalteng membutuhkan investor.
Gubernur Kalteng juga menegaskan agar investor bisa memberikan hak masyarakat yaitu plasma 20 persen dari luas lahan yang digunakan.
Hal ini disampaikan Sugianto Sabran pada saat kunjungan kerja ke Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), sekaligus menyerahkan bantuan sosial pada mahasiswa di Kotim, Sabtu (6/1/2024).
Penjarahan sawit perusahaan besar swasta (PBS) di Kotim masih marak terjadi buntut dari konflik dengan perusahaan.
Konflik ini dikhawatirkan berlanjut hingga terjadi bentrok yang memakan korban.
“Saya mengimbau kepada masyarakat Kalimantan Tengah kita butuh investor, mereka juga berinvestasi dalam skala besar mungkin ribuan triliun,” ungkap Sugianto Sabran.
Untuk menghindari terjadinya konflik dengan masyarakat Gubernur Kalteng meminta kepada investor agar memberikan hak masyarakat.
Dirinya juga mengimbau masyarakat yang melakukan demo agar tidak membawa senjata tajam atau sajam.
“Masyarakat yang ingin berdemo silahkan tetapi jangan membawa sajam yang melanggar undang-undang,” ujarnya.
Lanjutnya konflik membuat iklim investasi di Kalteng menjadi kurang baik.
“Jika investor enggan berinvestasi di Kalteng, maka masyarakat Kalteng sendiri yang rugi,” tutur Gubernur Kalteng.
Sugianto Sabran menambahkan, ribuan mahasiswa yang saat ini sedang menjalani proses menjadi sarjana beberapa tahun ke depan akan membutuhkan lapangan pekerjaan.
“Ribuan orang ini harus di akomodir lapangan pekerjaannya,” tambah Sugianto Sabran.
Sementara itu saat ini masyarakat masih dihantui penjara hingga kehilangan nyawa saat mempertahankan tanahnya dan menuntut haknya.
Berita ini bersumber dari kalteng.tribunnews.com dengan judul “Kotim Dihantui Konflik Masyarakat dan Perusahaan, Gubernur Kalteng Tegaskan Hal Ini” yang diagregasikan via Google News.