TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Warga yang tinggal di Bantaran Sungai Mentaya Sampit was-was serangan buaya yang muncul di sekitar pemukiman penduduk.
Betapa tidak, Buaya Sungai Mentaya termasuk yang ganas, karena warga sudah sering diserang saat beraktifitas di sungai.
BKSDA SKW II atau BKSDA Pos Sampit mencatat sejak 2020 ada puluhan kasus buaya menyerang warga bahkan ada yang sampai terluka parah saat melakukan aktifitas di Sungai Mentaya.
Baru-baru ini warga kembali dihebohkan dengan video yang beredar di media sosial buaya muncul di Sungai Mentaya.
Hal ini membuat warga yang biasa beraktivitas di sekitar sungai menjadi was-was karena buaya tersebut muncul di dekat pemukiman mereka.
Kepala BKSDA UKW II Sampit, Muriansyah mengatakan buaya yang muncul di sungai mentaya cukup sering, baik yang di laporkan langsung maupun melalui media sosial.
“Tahun ini cukup sering buaya muncul, ada puluhan laporan yang masuk,” ungkap Muriansyah.
BKSDA Sampit sudah melakukan pemetaan daerah rawan konflik manusia dengan buaya.
“Kami menyita buaya peliharaan masyarakat dan menangkap buaya liar untuk di lepaskan di tempat jauh dari pemukiman,” ujar Muriansyah.
Lanjutnya BKSDA juga mengimbau masyarakat di sekitar Sungai Mentaya dan daerah lain yang rawan konflik dengan buaya berhati-hati.
Pihaknya juga selalu memberikan imbauan secara langsung maupun melalui media cetak dan elektronik.
“Kami juga memasang plang peringatan agar warga lebih waspada,” kata Muriansyah.
BKSDA sudah melakukan patroli bersama Polair Polda Kalteng guna mengantisipasi buaya menyerang manusia.
Muriansyah membeberkan saat ini belum ada data resmi jumlah buaya di Sungai Mentaya.
“Belum diketahui populasi buaya di Sungai Mentaya karena belum dilakukan survey populasi,” tukas Muriansyah. (*)
Berita ini bersumber dari kalteng.tribunnews.com dengan judul “Warga Bantaran Sungai Mentaya Was-was Serangan Buaya, BKSDA Pos Sampit Lakukan Mitigasi” yang diagregasikan via Google News.