TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Seminggu berlalu, namun upaya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), untuk menangkap buaya yang berkeliaran di Sungai Mentawa Sampit, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, belum membuahkan hasil.
Pancing jerat yang dipasang di lokasi tersebut belum mampu menjebak makhluk yang belakangan meresahkan masyarakat sekitar.
Hingga, Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit Muriansyah, dibantu anggota Manggala Agni perlu untuk mengganti umpan pada jerat tersebut, lantaran umpan yang sebelumnya telah membusuk.
“Hari ini kami melakukan pemantauan sekaligus mengganti umpan 1 jerat yang kami pasang di Sungai Mentawa Sampit. Karena sudah 1 minggu berlalu dan umpannya sudah membusuk jadi kami ganti dengan umpan baru,” jelas Muriansyah, Selasa (6/6/2023).
Ia menyampaikan, dari awal laporan terkait kemunculan buaya yang diterima dari warga pihaknya selalu melakukan pemantauan di lokasi tersebut. Dari pemantauan tersebut dipastikan bahwa buaya masih ada di lokasi tersebut.
Pasalnya, makhluk yang terkenal ganas tersebut bersembunyi di antara tumbuhan air yang banyak ditemui di anak Sungai Mentaya.
Dengan penggantian umpan ini menjadi upaya ketiga yang dilaksanakan oleh BKSDA Pos Jaga Sampit untuk menangkap buaya itu.
Disebutkan, sekira 5 bulan lalu pihaknya juga melakukan penangkapan buaya di lokasi tersebut menggunakan jala kecil, namun saat itu buaya yang sempat terjebak di jala bisa melarikan diri.
Setelah kejadian itu, laporan kemunculan buaya tidak lagi diterima pihaknya sampai kurang lebih 10 hari lalu kemunculan predator air itu dilihat dan direkam video oleh warga setempat.
“Ini upaya kami yang ketiga, kami akan lihat 1 minggu kedepan. Kalau jerat ini tak juga berhasil maka akan kami pasang jaring (jala), tapi jaringnya berbeda dengan yang sebelumnya. Selanjutnya, kami akan menggunakan jaring kantong supaya kalau sudah terjebang buaya itu tidak bisa kabur,” lanjutnya.
Ia menambahkan, berdasarkan informasi dari pihak kelurahan dan warga sekitar terdapat 1 ekor buaya yang kerap berkeliaran di lokasi tersebut. Buaya tersebut diperkirakan berukuran 1,5 meter.
Adapun, penyebab buaya masuk ke kawasan permukiman diduga untuk mencari makan. Apalagi, di sekitar lokasi terdapat kandang unggas yang dibangun di dekat sungai. Selain itu, lokasi tersebut berada tak jauh dari pasar tradisional, sehingga limbah dari pasar yang dibuang. (*)
Sumber: https://kalteng.tribunnews.com/2023/06/06/upaya-penangkapan-buaya-sungai-mentawa-terus-berlanjut-bksda-pos-jaga-sampit-ganti-umpan-jerat