TRIBUNKALTENG.COM, KUBU RAYA – Akibat cuaca buruk tiga pesawat gagal mendarat di Bandara Supadio Pontianak, pesawat sempat alami turbulensi sehingga pendaratan sempat dialihkan.
Akibat tiga pesawat gagal mendarat di Bandara Supadio Pontianak tersebut, para penumpang dalam pesawat sempat cemas hingga memilih hanya bisa berdoa.
Penumpang tiga pesawat gagal mendarat di Bandara Supadio Pontianak tersebut sempat bingung, karena pesawat malah pilih mengalihkan mendarat ke bandara lainnya.
Tiga pesawat gagal mendarat atau gagal landing di Bandara Supadio Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada Minggu 12 Februari 2023.
Ketiga pesawat tersebut adalah dengan nomor penerbangan JT 724, IU 680, ID 6228 dengan tujuan Jakarta (CGK)-Pontianak (PNK).
Salah seorang penumpang, Sujadi menceritakan pengalamannya saat berada di dalam salah satu pesawat yang gagal landing di Bandara Supadio dan melakukan divert (pengalihan) ke Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam.
“Saya dan 2 anak saya berangkat dari Bandara Sumarmo Solo pukul 08.00 WIB-09.15 transit Jakarta menuju Pontianak menggunakan pesawat batik air, seyogyanya boarding time pukul 11.00, tapi pesawat delay hingga pukul 12.30 dan pindah gate dari gate 5 ke gate 1,” katanya, Senin 13 Februari 2023.
“Pukul 12.30 berangkat dari Jakarta ke Pontianak, diperkirakan tiba di Kota Pontianak sekitar pukul 14.00, sekitar pukul 14.00 ini, pilot mengumumkan pesawat akan landing di bandara Supadio Pontianak,” tambahnya.
Ia menjelaskan wilayah sekitar bandara saat itu sudah kelihatan dari pesawat, cuaca kelihatan cerah dan tidak hujan kalau dilihat dari jendela pesawat.
“Pesawat waktu itu turun lalu naik lagi, kemudian memutar bandara, kadang rendah, kadang tinggi di atas awan, berulang kali, sehingga memakan waktu lebih dari 1 jam dan jam tangan saya sudah menunjukkan hampir pukul 16.00. Saya pun gelisah, juga penumpang lain, pilot hanya mengumumkan cuaca dalam kondisi tidak baik,” jelasnya.
Setelah mendapatkan pengumuman dari pilot ia mengaku gelisah, karena pesawat tidak juga landing di Bandara Supadio, Kota Pontianak.
“Saya juga khawatir seyogyanya pukul 17.45 saya dan si bungsu terbang lagi ke Jakarta menuju Bandung menggunakan pesawat Citilink, karena niat saya pulang hanya sekedar mengantar anak sulung pulang ke Pontianak menuju Sambas, taksi menuju Sambas sudah saya Carter dan sudah menunggu di bandara Supadio dari pukul 13.30,” katanya.
Ia juga sempat berkata kepada anak sulungnya, “sepertinya pesawat ada masalah dan tidak bisa landing, kemungkinan balik lagi ke Jakarta!”.
“Ternyata benar, pilot pesawat mengumumkan cuaca sangat buruk, pesawat tidak bisa mendarat di bandara Supadio Pontianak, karena bahan bakar hampir habis, dan tidak cukup untuk kembali ke Jakarta, pilot memutuskan untuk mendarat di bandara Ketapang atau Batam, ternyata yang disetujui itu Bandara Batam,” jelasnya.
Sumber: https://kalteng.tribunnews.com/2023/02/14/tiga-pesawat-gagal-mendarat-di-bandara-supadio-pontianak-alami-turbulensi-pendaratan-dialihkan