TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Harapan orang tua Winda Mahasiswi Kedokteran untuk melihat putri sulungnya menjadi dokter pupus atas kejadian yang menimpanya.
Winda Mahasiswi Kedokteran itu lebih dulu meninggalkan keluarga menghadap yang maha kuasa pada 17 Agustus 2023 lalu.
Keluarga dan teman-teman Winda Mahasiswi Kedokteran merasa kehilangan sosok yang humble atau mudah bergaul dan dikenal perempuan berjiwa pemimpin.
“Temannya banyak, kalau di antara teman-temannya putri Saya seperti pemimpin mereka walaupun perempuan,” ungkap Ayah kandung Winda, Erwin Open Pakpahan.
Pemilik nama lengkap Winda Christina Djayanti Pakpahan adalah seorang mahasiswi fakultas kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta semester tujuh.
Ya, Winda sebentar lagi akan wisuda tepatnya pada Maret 2024 dan menjadi dokter.
Namun mimpi itu justru direnggut oleh orang yang cukup dekat dengannya bahkan Winda mengenalnya sejak sekolah dasar.
Orang itu berinisial R, pada malam kejadian memberikan minuman yang mengandung metanol kepada Winda yang akhirnya membuat Winda meninggal.
Polres Kotim telah menetapkan R sebagai tersangka pembunuhan mahasiswi calon dokter tersebut.
Mengetahui hal ini tentu keluarga korban syok mengingat kedekatan R dengan Windah.
“Malam itu Winda pamit untuk bertemu R yang dia kenal sejak SD,” ungkap Erwin.
Erwin memang mengizinkan Winda bertemu R karena dibenaknya tak ada hal buruk yang akan menimpa Winda.
Winda adalah gadis riang dan suka berteman dengan siapa saja, selain itu dirinya banyak disukai teman-temannya.
Hal itu terbukti dari teman-teman Winda yang sering bermain ke rumahnya atau berkunjung saat perayaan Natal termasuk R.
Berita ini bersumber dari kalteng.tribunnews.com dengan judul “Sosok Winda Mahasiswi Kedokteran di Mata Keluarga, Memiliki Jiwa Pemimpin dan Mudah Bergaul” yang diagregasikan via Google News.