SAMPIT – Sejumlah titik di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai digenangi banjir paska diguyur hujan selama beberapa jam sejak Kamis, 4 Januari 2024, sekitar pukul 13.00 WIB. Salah satunya di areal perumahan Wengga Metropolitan, Kecamatan Baamang Barat, Kotim.
“Beberapa hari hujan yang mengguyur kota Sampit hampir setiap hari menyebabkan banjir terutama daerah wengga metropolitan yang mempunyai drainase buruk. Sehingga air hujan tidak mengalir,” ujar salah seorang pengguni daerah itu, Widiyanto, Kamis, 4 Januari 2024.
Menurutnya, Sampit idealnya tidak terjadi banjir, jika drainase lancar. Tapi perumahan di daerahnya tersebut hampir setiap hari mengalami banjir, terutama saat musim hujan ini.
“Letak rumah saya yang berada di jalur ujung yang langsung berbatasan dengan parit menyebabkan air akan cepat membanjiri halaman dan rumah karena tidak ada aliran dari drainasenya ke sungai besar. Kalau di luar kota, ada teman saya bilang, ketika dibangun perumahan, maka yang dipikirkan itu adalah bagaimana drainasenya, di tempat kita malah seakan diabaikan dan tidak dirawat,” ucapnya.
Tambahnya, hal ini tentu merugikan pihaknya terutama yang rumahnya sudah mulai masuk air, karena rugi waktu dan tenaga untuk membersihkan.
Dia berharap ke depan, bahwa drainase ini agar segera dipikirkan jalan keluarnya oleh pengembang perumahan, agar warga sekitar perumahan merasa tenang ketika hujan deras datang, dan air tidak lagi sampai membanjiri halaman rumah dan masuk ke dalam rumah.
“Karena ini juga menyangkut nama baik pengembang dan perumahan yang dipasarkanya. Pemerintah juga kita harapkan dapat mendorong dan mengawasi setiap pengembang di daerah ini agar aspek lingkungan diperhatikan ketika membangun perumahan,” pungkasnya.
(dia/matakalteng)
Berita ini bersumber dari www.matakalteng.com dengan judul “Rumah Banjir, Warga Metropolitan Salahkan Pengembang” yang diagregasikan via Google News.