TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Ikan Lele pada tambak milik warga kabur usai banjir merendam kawasan Jalan Sampurna Barat Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rabu (1/5/2024).
Sebanyak 12 kolam tambak ikan dengan jumlah mecapai 3 ton ikan lele pun kabur dan tak bisa dipanen oleh pemilik tambak.
Pemilik tambak ikan, Mat Kholil hanya bisa pasrah ikan lele yang hendak dipanennya dalam waktu dekat kabur akibat banjir.
Pada banjir pertama, ikan yang kabur sebanyak 360 Kg, kemudian banjir yang saat ini terjadi sebanyak 3 ton ikan lele yang kabur.
Banjir kedua ini yang paling banyak, karena pada Minggu 5 Mei 2024 nanti mau panen dan menebar bibit lagi, tapi malah lebih dulu banjir.
Ia mengatakan, sempat memanen 5 kuintal ikan dari tambak miliknya tersebut dengan keuntungan mencapai Rp 11 juta.
“Banjir paling parah terjadi baru kali ini, jadi saya tidak ada persiapan menutup tambak ikan dengan jaring agar ikannya tidak kabur,” ujar Mat Kholil.
Ungkapnya, pada minggu ini akan memanen ikan lele pada 2 kolam tambak miliknya tersebut.
Mat Kholil mengatakan ,dirinya memanen dan menebar bibit ikan lele tersebut dalam dua minggu sekali.
Akibat tambaknya terdampak banjir, puluhan ribu ikan lele pun keluar dan tersebat di parit kawasan Jalan Sampurna Barat.
“Kalau ikannya sudah kabur, saya bisa apa. Sebanyak 12 tambak milik saya habis semua akibat banjir,” ujar Mat Kholil.
Dirinya pun mengatakan tidak bisa menyalahkan siapa pun akibat musibah yang dialaminya, karena banjir terjadi akibat faktor alam.
“Pastinya pemerintah sudah bekerja maksimal dan bergotong royong mencegah terjadinya banjir, namun apa boleh buat kalau sudah terjadi,” ungkapnya.
Selain tambak ikan, dirinya pun bekerja sebagai petani singkong, kangkung, ketela rambat, dan sayur-sayuran lainnya.
“Akibat banjir ini, baik tambak ikan dan kebun sayur saya seluas 1 hektare semuanya hancur dan dipastikan gagal panen,” ujar Mat Kholil.
“Jika ditotalkan semua kolam tambak yang terendam banjir, kerugian materil yang saya alami mencapai Rp 67,5 juta,” ujarnya.
Dirinya pun hanya bisa pasrah ikan dan kebunnya terendam banjir, bahkan banyak warga yang memanfaatkan momen tersebut untuk memancing ikan lele milik Pak Mat Kholil.
“Saya hanya bisa pasrah saja, karena ini merupakan kehendak yang kuasa, tidak bisa dilawan dan ikhlas menerimanya,” tutup Mat Kholil. (*)
Berita ini bersumber dari kalteng.tribunnews.com dengan judul “Rugi Capai Rp 67,5 Juta, Pemilik Tambak di Kotim Pasrah Ikannya Dipancing Warga Karena Banjir” yang diagregasikan via Google News.