JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Kelapa sawit menempati porsi tertinggi dalam penyaluran kredit perbankan di Kalimantan Tengah. Itu sebabnya, sektor pertanian dan industri pengolahan menjadi dua sektor terbesar dalam struktur perekonomian Kalteng.
Data Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah menyebutkan penyaluran kredit bank umum ke sektor pertanian mencapai Rp30 triliun sampai Juli 2022. Sebagian besar kredit sektor pertanian atau 88% disalurkan kepada debitur di perkebunan kelapa sawit. Kinerja kredit sektor perkebunan sawit tergolong baik, dengan rasio NPL (kredit bermasalah) sebesar 1,51%.
Hal ini diungkapkan Magfur, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan saat menjadi pembicara Borneo Forum ke-V di Palangkaraya, Kamis (24 Agustus 2022).
Ia menjelaskan berdasarkan sebarannya, penyaluran kredit pertanian di Kalteng terkonsentrasi di Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur mencapai 46%. Begitupula kredit sektor industri pengolahan yang mencapai 83% pada kedua Kabupaten dimaksud. Hal ini sejalan dengan luas lahan perkebunan sawit di Kalteng sebagian besar berlokasi di kedua Kabupaten dimaksud.
“Perkembangan industri sawit saat ini telah berhasil meningkatkan kesejahteraan petani perkebunan dilihat dari terus meningkatnya nilai tukar petani sektor perkebunan,” kata Magfur.
Dalam struktur ekonomi Kalimantan, industri pengolahan dan pertanian menjadi dua sektor terbesar setelah pertambangan. Kalteng menjadi produsen terbesar di Kalimantan, berikutnya adalah Kalbar, Kaltim, Kalsel, dan Kaltara. Minyak sawit menjadi komoditas utama ekspor kalimantan setelah batu bara dan lignit.
Magfur mengatakan saat ini produk turunan CPO di Kalimantan masih terbatas pada minyak goreng, shortening, dan biodiesel. Sebagian CPO juga dikirim ke beberapa pabrik di Sumatera, Jawa, dan Malaysia untuk diolah kembali menjadi produk turunan yang lebih kompleks. Produk turunan minyak sawit di Kalimantan mayoritas langsung di ekspor ke luar negeri karena beberapa korporasi besar di Kalimantan yang dominan berorientasi pada pasar ekspor.
“Kedepan hilirisasi masih dapat ditingkatkan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi dari sawit di Kalimantan,” ujarnya.
Berdasarkan data statistik BPS periode 2019-2022 bahwa luas perkebunan sawit di Kalteng mencapai 2,1 juta ha dengan total produksi CPO mencapai 7,9 juta ton.
Sektor perkebunan dan industri makan minum menyumbang 28% dalam struktur ekonomi Kalteng. Ekspor Kalteng saat ini masih didominasi oleh komoditas batu bara, minyak sawit menjadi komoditas ekspor terbesar kedua dengan pangsa 8%.
Sumber: https://sawitindonesia.com/penyaluran-kredit-sawit-capai-rp-264-triliun-di-kalteng/