SAMPIT – Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Sihol Parningotan Lumban Gaol menilai RSUD menolak pasien anak yatim yang sakit karena tidak ada biaya adalah permasalahan serius dan memalukan.
Saat pemerintah lagi gencar gencarnya bersuara tentang berobat gratis bagi masyarakat tidak mampu, namun faktanya tidak demikian, apalagi kejadian ini terjadi di rumah sakit yg dimiliki oleh rakyat itu sendiri.
“Terus terang saya kaget, kami akan coba gali lagi informasi ini dengan lebih jelas lagi, apa saja faktor faktor yg menyebabkan terjadinya masalah ini,” kata Gaol, Selasa 9 Januari 2024
Kemudian dirinya mempertanyakan arti dari pernyataan-pernyataan yang sering dilontarkan oleh pimpinan daerah selama ini, atau hanya sekedar pencitraan semata ditengah tengah tahun politik saja.
Dirinya akan segera menindak lanjuti kejadian ini dan mempertanyakan sistem pengelolaan Rumah sakit daerah selama ini, apakah hanya sebagai ladang mencari uang untuk kepentingan pribadi dan kelompok kelompok saja.
“Sebenarnya sudah sering kita pertanyakan tentang standar layanan RSUD selama ini yang sering dinilai miring oleh masyarakat, dan selalu menjawab akan melakukan evaluasi,” ungkapnya.
Inikah hasil dari evaluasi yang selama ini dilakukan management, selain itu juga dirinya dengan tegas mempertanyakan ke kepala daerah tentang komitmen perbaikan management RSUD.
“Apakah ada korelasinya layanan buruk ini, dengan tidak dibayarkanya insentif tenaga kesehatan dan Tunjangan Tambahan Penghasilan (TPP) Nakes (Tenaga Kesehatan) yang tidak dibayarkan?,” ucapnya.
Jika ada korelasinya maka yang paling bertanggung jawab terhadap permasalahan ini adalah pemerintah daerah sebagai pengambil keputusan.
Diberitakan sebelumnnya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Murjani Sampit Kabupaten Kotim kembali mengecewakan, bahkan Bupati sudah berulang kali meminta agar pelayanan diutamakan hanyalah isapan jempol semata.
Kali ini rumah sakit plat merah itu tega menolak pasien kurang mampu yang ingin melakukan pengobatan dengan alasan tidak ada BPJS Kesehatan.
Pasiennya seorang anak inisial Z (14) yang tinggal di Kecamatan MB Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang sudah sakit selama tiga hari panas dan tidak turun-turun, tinggal bersama ibunya dan ayahnya sudah tiada.
Padahal, Bupati Kotim Halikinnor meminta masyarakat kurang mampu untuk melakukan pengobatan di rumah sakit daerah Tampa khawatir dengan biaya pengobatan.
Untuk masyarakat yang jangan khawatir dengan biaya rumah sakit. Menurut Halikin ini merupakan tanggung jawab pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat. (Nardi)
Berita ini bersumber dari beritasampit.com dengan judul “Pemkab Kotim Gencar Berkoar Berobat Gratis, Faktanya? Tak Sesuai” yang diagregasikan via Google News.