SAMPIT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar pertemuan dengan tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas pembantu (pustu) dan pos kesehatan desa (Poskesdes) yang ada di wilayah setempat.
“Hari saya didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) pak Fajrurrahman menemui nakes terutama yang tugasnya di desa pada kegiatan yang dibuat oleh Dinkes,” kata Bupati Kotim, Halikinnor, Selasa 12 Desember 2023.
Kegiatan yang diikuti oleh 48 Pustu dan Poskesdes dari 21 Puskesmas Kotim itu memberikan kesempatan nakes untuk menyampaikan keluhannya langsung kepada orang nomor satu di Kotim.
Disampaikannya, nakes itu banyak menyampaikan terkait sarana dan prasarana. Pasalnya, masih Pustu di Kotim saat ini kondisinya sudah tua atau waktunya untuk dilakukan rehab.
“Saya minta dengan Dinkes untuk menginventarisir betul dilihat Pustu itu, mana yang mendesak untuk diperbaiki maka kita akan segera perbaiki,” ungkapnya,
Sarana dan prasarana yang layak maka akan mengoptimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di desa khususnya. Bahkan untuk meningkatkan pelayanan di tingkat desa itu, dirinya juga akan berikan anggaran untuk meningkatkan SDM di Pustu.
“Mereka membutuhkan peningkatan keterampilan kompetensinya. Mereka menginginkan adanya bimbingan teknis (Bimtek) untuk mengatasi tanggap darurat,” ujarnya.
Dirinya menilai peningkatan kompetensi itu memang sangat diperlukan terutama saat ada warga yang urgen diperlukan penanganan cepat, sementara fasilitasnya terbatas. Sehingga nakes di Pustu dan Poskesdes itu perlu dilatih untuk menghadapi yang sifatnya mendesak sebelum dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit.
“Saya sudah menyanggupi memberikan anggaran untuk Bimtek itu. Semoga ke depan pelayanan kesehatan di tingkat desa semakin baik lagi,” harapnya.
Sementara itu Kepala Dinkes Kotim, Umar Kaderi mengungkapkan, pertemuan dengan nakes Pustu dan Poskesdes itu biasanya dilakukan hampir setiap tahun, namun beberapa tahun ini karena keterbatasan anggaran tidak dilaksanakan dan baru kali ini.
“Ini tujuannya untuk menyamankan persepsi, kolaborasi antara kabupaten dan desa dimana kedepannya adalah Pustu, Poskesdes, perawat dan bidan desa merupakan ujung tombak di dalam transformasi layanan primer,” ucapnya.
Lanjutnya, mereka nanti bisa koordinasi, kolaborasi dengan Posyandu dalam melaksanakan skrining layanan kesehatan siklus hidup. Siklus hidup itu mulai dari bayi, balita, anak, remaja, dewasa dan lansia. Semua masyarakat di Kotim ini wajib mendapatkan layanan kesehatan dengan skrining. Karena dari skrining itu bisa melihat prediksi penyakit apa yang di derita dan bisa segera diantisipasi.
“Jadi kita kembali ke basic awal bahwa puskesmas itu sebagai promotif dan preventif kesehatan sehingga kita bisa memprediksi misalnya ada yang sakit tata laksananya seperti apa, pengobatan dan tindak lanjut seperti apa, itu yang kita lakukan. Manakala tidak ada masyarakat, kita akan memberikan penyuluhan. terkait dengan pencegahan pencegahan penyakit,” tutupnya.
(dev/matakalteng)
Sumber: https://www.matakalteng.com/daerah/kotawaringin-timur/2023/12/12/nakes-ngeluh-pustunya-tak-layak-bupati-kotim-janji-akan-memperbaiki