SAMPIT – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Sepnita menyebut sebagian petani di Kotim telah masuk masa panen padi musim tanam I (MT I) padi pada Maret ini . Dirinya berharap dapat perdampak terhadap harga beras nantinya.
“Sebagian sudah ada yang penan petani kita,” katanya, Jumat, 22 Maret 2024.
Pusat pertanian padi di Kabupaten Kotim terletak di wilayah selatan yang meliputi Kecamatan Teluk Sampit dan Pulau Hanaut. Sebagian petani di kecamatan tersebut mulai panen pada Maret ini.
“Puncaknya panen bulan depan,” ucapnya.
Petani yang melakukan panen padi sekarang merupakan hasil tanaman pada periode akhir Desember 2023 hingga Januari 2024 lalu. Disampaikan hasil panen pada musim
kali ini dalam kondisi baik dan tidak ditemukan adanya kerusakan seperti dampak serangan hama atau bencana alam.
“Alhamdulillah hasil panen musim kali ini bagus. Semoga ini dapat berdampak pada harga beras, tidak lagi mahal,” ujarnya.
Lanjutnya, karena hampir semua harga beras baik lokal maupun beras Jawa kemasan melambung tajam. Di Indonesia hanya ada tiga kabupaten yang stabil salah satunya di Merauke.
“Jadi kalau harga beras luar naik, otomatis yang lokal menyesuaikan,” imbuhnya.
Dicontohkan oleh Sepnita, harga beras lokal Kotim yaitu beras Mayang hasil produksi petani di Desa Lampuyang Kecamatan Pulau Hanaut, saat ini harga beras dengan tekstur nasi karau itu dibandrol Rp30 ribu per kilogramnya.
“Hanya beras SPHP dari Bulog aja yang tidak boleh naik. Tapi semoga dengan panennya petani kita, harga beras bisa turun di Kotim,” harapnya.
(dev/matakalteng)
Berita ini bersumber dari www.matakalteng.com dengan judul “Musim Panen Tiba Diharapkan Harga Beras Turun” yang diagregasikan via Google News.