“Dari 29 kasus, terdapat 25 kasus usia produktif yaitu 19 sampai 49 tahun atau 82,20 persen. Ini merupakan tantangan yang harus kita hadapi secara bersama-sama sehingga ending 3 Zero 2030 dapat tercapai yakni tidak ada infeksi baru HIV, tidak ada kematian karena AIDS dan tidak ada stigma dan diskriminasi,” kata Wakil Bupati Irawati di Sampit, Selasa.
Hal itu disampaikannya saat memimpin sinergitas pertemuan koordinasi kemitraan dalam program pencegahan penanggulangan HIV dan AIDS di Kabupaten Kotawaringin Timur. Kegiatan ini dihadiri perwakilan lintas sektoral.
Irawati yang juga Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Kotawaringin Timur mengatakan, jika memperhatikan perkembangan kasus HIV dan AIDS di Kotawaringin Timur pada Januari hingga Juni 2023, kasusnya cukup tinggi. Kondisi ini perlu terus diupayakan langkah-langkah strategis dalam pencegahan dengan keikutsertaan secara lintas sektoral.
Kasus HIV/AIDS periode Januari-Juni 2023 sebanyak 29 kasus, terdiri dari 29 terpapar HIV dan 17 di antaranya positif AIDS. Mereka terdiri dari 18 orang laki-laki dan 11 perempuan.
Penderita terbanyak berusia antara 25 sampai 49 tahun sebanyak 15 orang, usia 20 sampai 24 tahun sebanyak 7 orang, usia di atas 50 tahun 4 orang dan usia 15 sampai 19 tahun sebanyak 3 orang.
Penularan terbanyak terjadi pada kelompok lelaki seks lelaki atau LSL sebanyak 14 orang, pasangan risiko tinggi 8 orang, pelanggan pekerja seks 4 orang, pekerja seks satu orang, dan lain-lain sebanyak dua orang.
Sementara itu berdasarkan persentase pekerjaan yaitu karyawan sebanyak 12 orang, swasta 6 orang, buruh dua orang, ibu rumah tangga 8 orang dan lain-lain satu orang.
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
Sumber: https://kalteng.antaranews.com/berita/662976/memprihatinkan-penderita-hivaids-di-kotim-didominasi-usia-produktif