“Kami melihat sendiri saat reses ke Desa Terantang, pustu (puskesmas pembantu) tutup. Pustunya lumpuh. Ini karena pegawainya termasuk yang kena eliminasi saat seleksi kemarin. Dulunya ada dua orang tenaga kesehatannya. Di Desa Batuah juga laporannya seperti itu,” kata Dadang di Sampit, Selasa.
Saat ini 40 anggota DPRD Kotawaringin Timur sedang melaksanakan reses ke daerah pemilihan masing-masing. Dadang reses di daerah pemilihannya yang meliputi Kecamatan Baamang dan Seranau bersama rekannya sesama legislator lainnya yaitu Rinie, Sanidin, Rambat, Abdul Kadir, Syahbana, Agus Seruyantaradan dan Handoyo J Wibowo.
Rombongan dibuat kaget saat mengunjungi Pustu di Desa Terantang Kecamatan Seranau. Puskesmas pembantu di desa yang letaknya di seberang pusat kota Sampit itu, kini tertutup rapat.
Berdasarkan keterangan warga, ternyata fasilitas kesehatan itu tutup lantaran dua tenaga kesehatan yang selama ini bertugas di tempat itu tidak lulus seleksi ulang tenaga kontrak tahap pertama. Mereka berhenti karena kontrak kerja telah berakhir pada 30 Juni 2022.
Menurut Dadang, kondisi serupa banyak dilaporkan masyarakat ke DPRD. Evaluasi tenaga kontrak telah berdampak pada terganggunya pelayanan pemerintah, khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan karena banyak tenaga kesehatan dan guru yang tidak lulus seleksi tahap pertama.
Berdasarkan data pemerintah kabupaten, ada 1.041 orang tenaga kontrak yang tidak lulus seleksi. Mereka yang tidak lulus terdiri dari 386 orang guru, 115 orang tenaga kesehatan, sedangkan sisanya tenaga teknis lainnya.
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
Sumber: https://kalteng.antaranews.com/berita/575337/layanan-terganggu-dprd-kotim-minta-evaluasi-lanjutan-tenaga-kontrak-dipercepat