SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) belum lama ini menggelar perhelatan pilihan legislatif (Pileg). Pada tahun 2024 ini juga akan dilaksanakan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Bupati Kotim, Halikinnor pun mengingatkan di tahun politik ini tidak semua dijadikan politik praktis salah satunya ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas.
“Ke depan diharapkan sinergitas Pemkab Kotim, Hiswana Migas dan PT. Pertamina (Persero) akan semakin baik,” harapnya, Selasa, 23 April 2024.
Hal itu ia ungkapkan karena ia menilai potensi permasalahan akan terus bertambah terkait BBM dan Gas di wilayahnya. Selain masalah rutin yang dihadapi seperti masalah distribusi, spekulasi pelangsir dan perubahan harga BBM.
“Itu masalah yang dihadapi seperti potensi perubahan harga BBM itu dampak dari perang Israil dan Iran. Karena situasi politik Negara Timur Tengah itu harga BBM dalam Negeri menyesuaikan,” ulasnya.
Ditambahkan di tahun 2024 Kabupaten Kotim akan melaksanakan pemilihan kepala daerah yaitu Bupati dan Wakil Bupati Kotim Periode selanjutnya. Mengingat masalah BBM dan gas yang terjadi di wilayahnya, ia pun mengingatkan agar ketersediaan komoditi itu tidak dijadikan politik praktis.
“Kalau itu dijadikan politik praktis dikhawatirkan akan memperkeruh suasana keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) karena BBM ini sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat,” tegasnya.
Dirinya pun berharap Pilkada dapat berjalan lancar tanpa harus menyulitkan masyarakat karena kesulitan mencari BBM atau gas dampak dari politik praktis.
(Dev/matakalteng)
Berita ini bersumber dari www.matakalteng.com dengan judul “Ketersediaan BBM dan Gas Jangan Dijadikan Komoditi Politik Praktis” yang diagregasikan via Google News.