SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) terus berupaya melakukan pengembangan Bandara H Asan Sampit. Kini pihaknya melakukan penyusunan analisis kebutuhan pengembangan Bandar Udara H Asan Sampit dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kotim.
Pada kegiatan tersebut turut hadir tim ahli dari Universitas Brawijaya, Malang Provinsi Jawa Timur.
“Kami mencoba membandingkan dengan empat wilayah yaitu Palangkaraya, Katingan, Seruyan dan Kotawaringin Barat. Laju pertumbuhan ekonomi Kotim jauh di atas,” kata Tim Ahli dari Universitas Brawijaya, Ari Subagio, Selasa, 12 Desember 2023.
Bahkan menurutnya, lapangan usaha di wilayah itu juga lebih beragam dan dominan dibandingkan dengan keempat daerah yang dibandingkan.
Jika dilihat dari potensi itu, seharusnya Bandar Udara H. Asan Sampit dapat lebih baik dari bandara yang ada di kabupaten lain di Kalteng. Pasalnya dari jumlah pengguna jasa penerbangan lebih banyak.
Namun, jika dilihat dari jumlah penumpang di tiga bandara seperti Cilik Riwut ada 562.928 orang penumpang atau 54,98 persen, Bandara Iskandar Kabupaten Kobar sebanyak 344.848 orang atau 33,68 persen, dan Bandara H Asan Sampit sebanyak 115.953 orang atau 11,32 persen.
” Jadi kita ini urutan ketiga di sekitarnya artinya sebetulnya ada potensi besar karena waktu kami survei di lapangan diskusi dengan calon masyarakat, yang menggunakan pelayanan udara di Cilik Riwut dan Iskandar rata-rata dari Kotim. Mereka yang ada di 55 persen dan 33 persen itu yang bekerja di Kotim,” sebutnya.
Ini dikarenakan penerbangan di Kotim tidak pasti selain itu harga tiket yang jauh lebih tinggi. Akhirnya orang memilih untuk penerbangan melalui bandara lain.
Hal ini dikarenakan penerbangan di Bandara H. Asan yang tidak pasti dan mahalnya harga tiket pesawat. Semua itu disebabkan oleh jumlah maskapai penerbangan yang terbatas lantaran kurang mendukungnya Bandara H. Asan Sampit untuk masuknya maskapai yang lebih besar.
“Kalau dilihat dari potensi yang ada di Kotim, sangat layak Bandara H. Asan itu dikembangkan. Mulai dari lalu lintas, sosial budaya, daya beli atau daya jual tinggi bahkan permintaan pelayanan trasnportasi udara juga sebenarnya tinggi tapi saat ini karena kondisi rute penerbangan masih minim, makanya sedikit,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor, yang juga turut hadir dalam kegiatan penyusunan analisis itu meminta agar tim ahli lebih menggali lagi analisis di Kotim untuk mendukung perkembangan Bandara H. Asan Sampit.
“Tim ahli dari Brawijaya bisa memperkaya lagi analisisnya, Agar Dirjen perhubungan dapat mendukung perkembangan bandara kita,” ucapnya.
Karena kajian ini untuk memperkuat usulan Pemkab Kotim dalam perkembangan Bandara H Asan Sampit. Karena disampaikan Halikinnor, dalam hal ini tidak mengembangkan runway, Sumber Daya Manusia (SDM) tapi juga sarana dan prasarana bandara itu.
“Karena ke depan jumlah penduduk ini tidak berkurang melainkan bertambah, maka potensi pengguna jasa penerbangan juga semakin tinggi, belum lagi potensi lainnya lagi. Kami berharap dengan kajian teknis ini bisa meyakinkan Dirjen Perhubungan untuk menganggarkan perkembangan bandara kita,” harapnya.
(dev/matakalteng)
Sumber: https://www.matakalteng.com/daerah/kotawaringin-timur/2023/12/12/ini-kata-ahli-dari-brawijaya-terkait-pengembangan-bandara-h-asan-sampit