TRIBUNKALTENG.COM – Kericuhan dan bentrok antar massa aksi atau buruh mogok PT Duta Palma Group terjadi dengan polisi di Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Sabtu 19/8/2023) sore.
Ketua Serikat Buruh Pejuang Lintas Khatulistiwa (Pelikha) Kabupaten Sambas, Mulyanto membenarkan aksi unjuk rasa yang dilakukan karyawan PT Duta Palma Group.
Jelasnya, aksi demo ini telah berlangsung selama 14 hari untuk menuntut hak-hak karyawan yang dianggap belum dipenuhi oleh perusahaan.
“Adapun tuntutan buruh tersebut di antaranya menuntut pembayaran upah 21-23 Juli 2023. Menolak sistem panen 2.2.0 dan sistim panen bersama wanita,” katanya.
Dia menjelaskan, menolak gaji di bawah UMK sesuai ketentuan pemerintah. Menolak jam kerja karyawan yang tidak konsisten dan menolak bahwa perusahaan membebankan terhadap para buruh dalam pembelian alat untuk bekerja.
“Menuntut agar buruh yang di pekerjakan pada hari libur nasional agar upahnya di bayar sesuai ketentuan perundang-undangan,” katanya.
Kapolda Kalbar Bentuk Timsus Selidiki Bentrok
Insiden tersebutpun mendapat sorotan dari Kapolda Kalbar Irjen Pol Pipit Rismanto, yang meminta resmi membentuk tim khusus untuk menyelidiki kejadian tersebut.
“Iya, memang benar bahwa saat Polres Bengkayang mengamankan aksi unjuk rasa di PT Duta Palma Grup telah terjadi gesekan antara Pengendali massa Polres Bengkayang dan massa unras, namun demikian kami telah membentuk Tim Khusus untuk menyelidiki kejadian tersebut yang terdiri dari unsur pengawasan (APIP) yaitu dari Itwasda dan Propam,” ungkap Irjen Pol Pipit Rismanto.
Irjen Pol Pipit Rismanto juga menegaskan, video yang tersebar di berbagai media sosial agar disikapi dengan bijak dan tidak langsung menyalahkan salah satu pihak.
Mengingat potongan-potongan video yang beredar saat ini tidak dapat menjelaskan secara runtut kejadian sebenarnya.
“Terhadap cuplikan-cuplikan vidio yang beredar saat ini, tolong jangan dijadikan sebagai dasar untuk memvonis siapa yang salah dan siapa yang benar, sebab saya yakin bahwa pasti semua pihak berharap bahwa permasalahan yang menjadi akar persoalan saat ini bisa diselesaikan dengan cara yang baik dan damai, yang jelas tolong percayakan penanganannya pada kami, persoalan ini akan kami bawa ketingkat Provinsi untuk segera dicari solusinya, apalagi menyangkut kesejahteraan masyarakat dalam hal ini karyawan,” jelasnya.
Insya Allah segera kami selesaikan dengan baik karena saya yakin masyarakat kalimantan barat ingin semua persoalan dapat diselesaikan secara damai dan kembali kondusif namun tolong mari kita sama-sama menahan diri dan tidak terprovokasi dengan informasi-informasi yang belum ada kejelasannya, yang saat ini beredar dimedia- media sosial,” pungkas Irjen Pol Pipit Rismanto.
Sebelumnya, aksi demonstrasi karyawan PT Duta Palma Grup berawal dari mogok kerja yang sudah berlangsung sejak dua pekan lalu.
Karyawan mengajukan 9 tuntutan kepada perusahaan terkait hak normatif para buruh perkebunan mulai dari tuntutan upah sesuai UMK, upah lembur hingga pesangon bagi pensiunan dan penyediaan bis angkutan anak sekolah dan air bersih.
Persoalan ini sendiri sedang sudah masuk penanganan Disnakertrans Sambas dan Bengkayang dan telah dilakukan sejumlah mediasi namun belum menemukan titik temu, untuk itu menurutnya persoalan ini akan dibawa ke tingkat provinsi sebagai solusinya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Kapolda Kalbar Bentuk Timsus Selidiki Bentrok Buruh PT Duta Palma Group dengan Polisi di Bengkayang,
Sumber: https://kalteng.tribunnews.com/2023/08/21/buruh-pt-duta-palma-group-dan-polisi-ricuh-di-bengkayang-kapolda-kalbar-bentuk-tim-selidiki-bentrok