TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Sebanyak 25 hekare Lahan Gambut Terbakar di Bamaang Hulu Sampit Kabupaten Kotim, bisa dipadamkan petugas setelah empat hari dilakukan upaya pemadaman.
Lahan Gambut Terbakar di Kelurahan Baamang Hulu Sampit, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), bisa dikendalikan, pada Selasa (15/08/2023).
Kurang lebih selama 4 hari terakhir Lahan Gambut Terbakar di Baamang Hulu Sampit dengan luas lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 25 hektar.
Lurah Baamang Hulu, Rudi Setiawan mengatakan, selama beberapa hari ini pihaknya bersama tim gabungan telah berjibaku memadamkan karhutla di lokasi tersebut guna mencegah kebakaran semakin meluas.
“Hari ini kami kembali meninjau ke lokasi, bersama aparat Danramil, Polsek, dan tadi pagi ada Kapolres Kotim juga. Alhamdulillah, berkan kerja sama tim gabungan karhutla bisa kami atasi,” ucapnya.
Disampaikannya, kejadian karhutla di lokasi tersebut dimulai sejak Sabtu (12/08/2023). Lokasinya cukup jauh dari kawasan permukiman. Meliputi lahan kosong dengan struktur tanah gambut yang ditumbuhi semak belukar.
Lokasinya yang cukup jauh dari badan jalan membuat petugas yang memadamkan kebakaran mengalami sedikit kesulitan untuk menjangkau titik api.
Ditambah lagi, kebakaran terjadi di lahan gambut yang memang sulit untuk dipadamkan, karena bara api menjalar hingga ke bawah permukaan tanah membuat kebakaran lahan terus meluas mencapai 25 hektar hanya dalam beberapa hari.
Selain itu, kondisi cuaca pada musim kemarau saat ini membuat pihaknya kesulitan mencari sumber air. Sungai pun berada jauh dari lokasi tersebut. Beruntung masih ada sedikit genangan air pada parit yang berada tak jauh dari lokasi, sehingga bisa digunakan untuk pemadaman.
“Beberapa kendala itulah yang kami hadapi, Alhamdulillah saat ini kondisi sudah bisa kami kendalikan supaya tidak meluas ke daerah lainnya,” imbuhnya.
Meski demikian, Rudi mengatakan pihaknya akan terus melakukan pemantauan di lokasi tersebut, serta lokasi-lokasi yang dinilai rawan karhutla.
Karena secara kasat mata saja bisa dilihat beberapa titik masih muncul asap, sehingga potensi timbulnya api masih bisa terjadi.
“Kebakaran di lahan gambut seperti ini memang butuh upaya ekstra dan keterampilan teknis, tidak seperti kebakaran bangunan di kota. Untuk itu kami di Kelurahan Baamang Hulu juga telah mempersiapkan tim dilengkapi dengan peralatan,” ujarnya.
Rudi menambahkan, rencananya, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Kotabesi untuk bersama-sama menangani karhutla tersebut, sebab lokasinya berada pada perbatasan Kelurahan Baamang Hulu dan Desa Kandan yang masuk Kecamatan Kotabesi.
Sumber: https://kalteng.tribunnews.com/2023/08/15/25-hektare-lahan-gambut-terbakar-di-baamang-hulu-sampit-petugas-perlu-4-hari-lakukan-pemadaman