TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – BPBD Kotim mencatat dari awal Januari hingga 14 September 2023 sudah 676,214 hektar lahan terbakar dari 215 kejadian dan 3006 hotspot atau titik panas yang terdeteksi di wilayah Kotim.
Menurut BPBD Kotim, angka kebakaran hutan atau lahan (karhutla) dan hotspot tersebut meningkat pesat dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan musim kemarau yang melanda bumi habaring hurung tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam mengatakan intensitas karhutla dalam dua pekan terakhir masih cukup tinggi.
Meskipun, sempat ada hujan dan membantu dalam upaya pemadaman maupun pendinginan namun tidak berlangsung lama. Sehingga, kewaspadaan terhadap terjadinya karhutla pun tetap harus dilakukan.
“Dalam beberapa pekan terakhir kejadian karhutla masih cukup intens di Kotim. Meskipun kami cukup terbantu dengan adanya hujan beberapa hari yang lalu, namun setelah kondisi cuaca kembali sebagaimana mestinya musim kemarau potensi terjadinya karhutla itu kembali meningkat,” jelasnya, Jumat (15/09/2023).
Lanjutnya, seiring dengan meningkatkan kejadian karhutla upaya penanggulangan pun semakin ditingkatkan.
Apalagi, berdasarkan prakiraan BMKG Kotim tingkat curah hujan di wilayah tersebut masih rendah atau sifatnya dibawah normal hingga Oktober dasarian I atau 10 hari pertama bulan Oktober.
Bahkan untuk memaksimalkan penanggulangan karhutla, Pemkab Kotim telah menetapkan status tanggap darurat bencana karhutla yang berlaku selama 14 hari, dari 12 hingga 25 September 2023.
“Dengan penetapan status tanggap darurat bencana karhutla ini, maka semua stakeholder terkait berkumpul menjadi satu. Dengan begitu fungsi koordinasi dan komunikasi bisa lebih cepat, sehingga penanganan karhutla lebih efektif,” pungkasnya.
Adapun, data lebih jelas terkait luas lahan yang terbakar di Kotim sebagai berikut; Kecamatan Mentawa Baru Ketapang 125 kejadian meliputi lahan 377,957 hektar, Baamang 63 kejadian meliputi lahan 94,882 hektar, Kota Besi 4 kejadian meliputi lahan 75,925 hektar.
Selanjutnya, Mentaya Hilir Selatan 6 kejadian meliputi lahan 57,5 hektar, Parenggean 1 kejadian meliputi lahan 24,95 hektar, Teluk Sampit 7 kejadian meliputi lahan 27 hektar, Cempaga 1 kejadian meliputi lahan 10 hektar, Cempaga Hulu 3 kejadian meliputi lahan 6 hektar, dan Telawang 5 kejadian meliputi lahan 2 hektar.
Sedangkan untuk data sebaran hotspot, ialah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan 1268, Teluk Sampit 442, Kota Besi 256, Baamang 245, Mentawa Baru Ketapang 186, Telawang 121, Antang Kalang 93, Telaga Antang 76, Bukit Santuai 57, Mentaya Hilir Utara 66, Mentaya Hulu 46, Cempaga Hulu 38, Parenggean 43, Tualan Hulu 32, Pulau Hanaut 17, Cempaga 13, dan Seranau 7. (*)
Sumber: https://kalteng.tribunnews.com/2023/09/15/update-kebakaran-di-kotim-14-september-2023-bpbd-kotim-mencatat-676214-hektar-lahan-terbakar