TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT -Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menetapkan status tanggap darurat bencana Karhutladi Kotim sejak 12 September 2023 yang berlaku selama 14 hari, hingga 25 September 2023.
Seiring dengan penetapan status Tanggap Darurat Bencana Karhutla di Kotim tersebut, sejumlah instansi terkait ‘keroyokan’ dalam satgas penanggulangan Karhutla di Kotim dibawah koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kotim.
Instansi yang ikut dalam penanggulangan Karhutla di Kotim tersebut antara lain, Disdamkarmat, Kodim 1015/Sampit, Polres Kotim, Satpol PP,PMI, MPA, Redkar, dan seluruh OPD Kotim yang bergerak untuk suplai air.
Namun, Kepala BPBD Kotim Multazam menyebutkan dalam satgas tersebut pihaknya tak asal pilih personel. Melainkan, harus personel yang kompeten dan memiliki daya tahan yang kuat.
“Dengan penetapan status ini ada beberapa instansi yang bergabung dengan kami. Cuma yang kami minta personel yang dikerahkan bukan personel biasa. Tetapi personel yang memiliki kompetensi dan endurance (daya tahan) yang cukup kuat,” ujarnya, Rabu (13/09/2023).
Ia menjelaskan, dalam penanggulangan karhutla banyak permasalahan lapangan yang bisa terjadi.
Berdasarkan pencermatannya, tingkat kelelahan menjadi faktor yang sangat rentan. Selain upaya penanggulangan karhutla akan kurang optimal, bekerja dalam kondisi kelelahan dapat membahayakan keselamatan.
Sehingga, butuh SDM yang sama-sama kuat untuk bisa bekerja bergantian.
Disamping itu, sesuai arahan Bupati Kotim dalam pengaturan personel harus efektif, baik dari ketersediaan peralatan, pendanaan, hingga kebutuhan tenaga di lapangan sesuai dengan skala karhutla. Untuk itu, pihaknya telah menyusun formula disesuaikan dengan jumlah armada yang dimiliki BPBD Kotim.
“Kami sudah hitung komposisi yang tepat untuk harian. Idealnya 1 unit dump truck itu minimal 6 orang, termasuk tenaga dokumentasi dan pelaporan, karena tugas kami di lapangan bukan hanya pemadaman karhutla tapi juga pengendalian data, jadi pendataan ini terus bergerak supaya bisa terekam dengan baik, sehingga aktivitas tanggap darurat ini bisa efektif,” jelasnya.
Ia menambahkan, keputusan Pemkab Kotim untuk menaikkan status dari siaga menjadi tanggap ini sudah tepat.
Dengan penetapan status tanggap darurat bencana karhutla tersebut, maka semua stakeholder terkait berkumpul menjadi satu.
Dengan begitu fungsi koordinasi dan komunikasi bisa lebih cepat, sehingga penanganan Karhutla di Kotim lebih efektif.
Adapun, pada hari kedua sejak status tanggap darurat diberlakukan, kejadian Karhutla di Kotim terbilang landai berkat adanya hujan deras yang mengguyur Kota Sampit dan sekitarnya pada Selasa (13/09/2023) kemarin.
Hanya ada satu kejadian karhutla yang terbilang kecil di sekitar Jalan Lingkar Utara Sampit dan itu pun dapat ditangani oleh satgas dengan cepat. (*)
Sumber: https://kalteng.tribunnews.com/2023/09/13/tanggulangi-kebakaran-lahan-bpbd-dibantu-satgas-karhutla-di-kotim-yang-tangguh-dan-berkompeten