SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, merelokasi secara bertahap fasilitas kesehatan (faskes) dan sekolah yang sering terdampak banjir agar pelayanan pendidikan dan kesehatan tidak terganggu.
Bupati Kotawaringin Timur Halinnor di Sampit, Minggu 18 September 2022, meminta Sekda menyurati semua camat, khususnya daerah aliran sungai yaitu daerah-daerah yang apabila banjir, fasilitas umum pendidikan maupun kesehatan terdampak banjir.
“Minta camat berkoordinasi dengan kepala desa untuk mencari lahannya,” kata Halikinnor.
Relokasi bangunan fasilitas umum ini diyakini bisa diwujudkan, bahkan saat ini dimulai yaitu pada Puskesmas Tumbang Penyahuan Kecamatan Bukit Santuai. Berbeda halnya merelokasi permukiman penduduk, dinilai cukup sulit karena tergantung kemauan warga.
“Contoh, kita pernah membuat bangunan di seberang Desa Hanjalipan. Ada 93 bangunan di sana agar masyarakat desa yang kadang dua kali lebih setahun banjir itu pindah. Ternyata, mereka tidak mau karena sudah terbiasa hidup di pinggir sungai dan usahanya pun di pinggir sungai,” ujar Halikinnor.
Banjir yang terjadi di sejumlah kecamatan di Kotawaringin Timur sebulan terakhir, turut merendam fasilitas umum, termasuk puskesmas, puskesmas pembantu dan sekolah. Hal itu menyebabkan pelayanan terganggu sehingga tidak optimal.
Halikinnor berharap semua fasilitas kesehatan dan sekolah nantinya direlokasi ke lokasi yang lebih tinggi sehingga aman dari banjir. Dengan begitu pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan, meski saat musim hujan dan terjadi banjir di bantaran sungai.
Dia mengatakan relokasi fasilitas kesehatan dan pendidikan ini bukan hal mustahil karena bisa dilakukan bertahap. Untuk itu dia memerintahkan setiap desa rawan banjir mencadangkan lahan di lokasi yang aman banjir untuk pembangunan fasilitas kesehatan dan sekolah tersebut.
Halikinnor meminta pendataan fasilitas kesehatan dan sekolah langganan banjir serta pencadangan lahannya segera dilakukan. Harapannya agar itu bisa dibuat perencanaannya serta diusulkan, sehingga bisa terwujud secara bertahap.
“Makanya siapkan dulu lahannya. Nanti kita upayakan bertahap dengan melihat kemampuan keuangan daerah kita setiap tahunnya,” ujar Halikinnor.
Kepala Dinas Kesehatan Umar Kaderi mengatakan, tahun ini relokasi dilakukan terhadap Puskesmas Tumbang Penyahuan. Saat ini pembangunan sedang berlangsung dan diharapkan rampung sesuai target.
“Puskesmas itu memang menjadi langganan banjir makanya pemerintah daerah merelokasi ke tempat yang aman dari banjir. Saat ini sedang berlangsung dan 2023 nanti diharapkan pelayanan sudah pindah ke bangunan baru tersebut,” ujar Umar.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan, Susiawati mengatakan, sejumlah sekolah juga tidak luput dari banjir. Meski begitu, proses belajar mengajar diupayakan tetap berjalan meski kurang optimal.
“Selama sekolah tidak bisa digunakan akibat banjir maka proses belajar dan mengajarnya untuk sementara waktu dilakukan secara daring sehingga bisa tetap berjalan,” jelas Susi.
Sementara itu, saat ini masih ada belasan desa yang terendam banjir, namun berangsur surut. Pemerintah dan masyarakat berharap banjir segera surut sehingga warga bisa kembali beraktivitas secara normal dan pelayanan kepada masyarakat pun kembali lancar.
(ANTARA)
(Visited 5 times, 5 visits today)
Sumber: https://beritasampit.co.id/2022/09/18/pemkab-kotim-secara-bertahap-akan-merelokasi-fasilitas-kesehatan-dan-sekolah-terdampak-banjir/