SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) berharap semua warga yang kerap menjadi korban banjir bisa direlokasi ke wilayah yang lebih tinggi. Namun relokasi tidak dapat dilakukan terhadap semua warga yang terdampak, karena keterbatasan anggaran daerah.
“Kalau dipindahkan semua warga terdampak banjir, jujur kami tidak sanggup. Karena terkendala anggaran,” kata Bupati Kotim Halikinnor, Senin 17 Oktober 2022.
Disampaikan, penanganan banjir jangka panjang adalah merelokasi warga. Namun sejauh ini masih banyak kendala yang dialami. Selain keterbatasan anggaran, tidak semua warga di wilayah banjir mau dipindahkan. Karena masyarakat tersebut terbiasa tinggal di tepi sungai.
“Kalau toh nanti harus dipindahkan kami akan adakan dialog lebih lanjut apakah mereka bersedia atau tidak. Biasanya paling tidak kami harus menyediakan infrastrukturnya. Masyarakat mau pindah ke darat kalau ada infrastrukturnya dan tersedia air baru mereka mau,” paparnya.
Sehingga saat ini langkah yang dilakukan adalah merelokasi fasilitas umum seperti sekolah dan Puskesmas. Dengan harapan meski terjadi bencana banjir, anak tetap sekolah dan layanan kesehatan tetap berjalan.
“Ini sudah saya instruksikan kepada camat terutama yang wilayahnya terdampak banjir saat rakordal Senin (10 Oktober 2022) lalu dicatat semua fasilitas umum puskesma dan sekolah. Supaya anak-anak tetap bisa sekolah. Minimal itu dulu,” ujarnya.
Selain itu, bantuan sembako dari Pemkab Kotim terus disalurkan kepada warga yang terendam banjir. Langkah itu sebagai upaya untuk meringankan beban mereka yang terdampak, dan hampir seluruh warga terdampak telah menerima bantuan tersebut.
“Beras yang di Bulog saya minta didistribusikan semua agar tidak ada warga kita yang kelaparan. Saya sudah hubungi gubernur, agar terus kirim terus bantuan. Baik yang kena banjir maupun masyarakat yang tidak mampu,” tegasnya.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim ada 6 kecamatan dan 24 desa yang masih terendam banjir, yakni Kecamatan Tualan Hulu, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, Telaga Antang, Parenggean hingga Kota Besi terdampak banjir. Berdasarkan data terakhir dari Badan Penanggula
(dev/matakalteng.com)
Sumber: https://www.matakalteng.com/daerah/kotawaringin-timur/2022/10/17/pemkab-kotim-mengaku-tak-mampu-relokasi-semua-korban-banjir-tahunan