“Kita harus peka dan tanggap, bahwa revolusi industri 4.0 bukan hanya memerlukan tenaga kerja yang cakap secara teori namun juga praktikal. Kita pun harus bisa mengikuti perkembangan itu,” kata Bupati Kotim Halikinnor di Sampit, Kamis.
Ia menjelaskan, mampu eksis dan unggul menghadapi perkembangan zaman merupakan bagian dari upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045 dari segi pembangunan ketenagakerjaan.
Dalam hal ini, Indonesia, khususnya Kotim memiliki bonus demografi, di mana penduduk usia produktif 15-64 tahun jumlahnya lebih banyak dibandingkan usia tidak produktif. Sehingga, kondisi ini dapat menjadi modal pertumbuhan ekonomi yang signifikan merubah negara Indonesia dari developing country menjadi developed country.
Namun, jika tidak bisa memanfaatkan bonus demografi di era revolusi industri 4.0 yang mendorong inovasi teknologi dan memberikan dampak disrupsi atau perubahan fundamental, maka akan berdampak terhadap kehidupan masyarakat. Salah satu yang paling dirasakan adalah aspek ketenagakerjaan, serta pengaruhnya terhadap hubungan kerja dan pasar kerja.
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
Sumber: https://kalteng.antaranews.com/berita/670539/pemkab-kotim-bersiap-hadapi-tantangan-era-revolusi-industri-40