Sampit (ANTARA) – Setelah sempat beberapa kali tertunda, rencana groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan pabrik pengolahan limbah medis di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah ditargetkan terlaksana pada April 2024.
“Target kami groundbreaking pada April ini, mungkin setelah bulan Ramadhan. Setelah itu baru kami proses pembangunannya,” kata Direktur PT Bumi Nusantara Raya, Djaka Winarso di Sampit, Selasa.
Hal ini disampaikannya usai audiensi dengan pihak pemerintah daerah setempat, meliputi DLH, Bapprida, BPKAD, dan perusahaan daerah (perusda).
PT Bumi Nusantara Raya yang sebelumnya bernama PT Bumi Resik Nusantara merupakan pihak investor yang bekerja sama dengan Pemkab Kotim dalam upaya pembangunan pabrik pengolahan limbah medis maupun non medis.
Dalam kerja sama ini Pemkab Kotim melibatkan dua perusda, yakni PT. Hapakat Betang Mandiri dan PT Hidro Energi Persada.
Djaka menyampaikan, sejauh ini proyek pembangunan pabrik pengolahan limbah medis di Kotim sampai pada penyelesaian perencanaan administrasi dan legalitas pelaksana.
Selanjutnya, masuk ke perencanaan pembangunan atau Detail Engineering Design (DED), lalu pelaksanaan pembangunan fisik yang disesuaikan dengan rencana atau program pemerintah daerah.
“Tapi, pembangunan fisik ini nanti berkaitan dengan izin pembangunan dan sebagainya, tanpa itu kami tidak berani melaksanakannya. Mudah-mudahan semua beres secara bertahap, sehingga pembangunan bisa dilaksanakan,” tuturnya.
Ia menambahkan, estimasi waktu pembangunan pabrik pengolahan limbah medis diperkirakan membutuhkan 1 tahun hingga 1,5 tahun.
Kapasitas pabrik pengolahan limbah medis yang akan dibangun diperkirakan mampu menampung 12 ton sampah per hari.
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
Berita ini bersumber dari kalteng.antaranews.com dengan judul “Peletakan batu pertama pabrik pengolahan limbah medis Kotim ditargetkan April – ANTARA News Kalimantan Tengah” yang diagregasikan via Google News.