SAMPIT – Musibah kebakaran yang melanda pasar tradisional di Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, menyisakan nestapa bagi sejumlah korban yang rumahnya habis dilumat api. Sebagian dari mereka tak sempat menyelamatkan harta benda. Harta mereka yang tersisa kini hanya pakaian yang melekat di badan.
Pantauan Radar Sampit, Selasa (4/1), sejumlah bangunan pasar rata dengan tanah. Hanya tersisa puing dan beberapa pondasi bangunan yang sudah menghitam menjadi arang. Bau asap masih menyengat. Di beberapa titik, terlihat api masih menyala kecil.
Kerugian akibat peristiwa tersebut ditaksir mencapai Rp 1 miliar. ”Kerugian diperkirakan kurang lebih sebesar Rp 1 miliar, karena yang terbakar bukan cuma rumah. Ada juga beberapa bangunan walet dan ruko yang ada barang-barang di dalamnya,” ujar Sekretaris Camat (Sekcam) Cempaga Hulu Dalim.
Data sementara, kebakaran berdampak terhadap 78 kepala keluarga (KK), 21 rumah, dan 56 ruko. Kebakaran hebat itu terjadi Senin (3/1) lalu, sekitar pukul 14.15 WIB. Saat kejadian, seorang warga, Kaspiah, berada di dapur kios yang disewa tengah mencuci piring yang akan digunakan untuk acara pernikahan.
Setelah selesai bersih-bersih, saat Kaspiah berniat masuk rumah, dia mendengar suara letusan dan melihat di atas langit rumah ada kobaran api. Kaspiah langsung berlari ke belakang rumah untuk menyelamatkan diri. Rumah yang berbahan kayu, membuat api dengan cepat membesar dan menjalar ke bangunan di sekitarnya.
Berita Nestapa Korban Kebakaran, Hanya Tersisa Pakaian di Badan ini agregasi dari:
https://www.radarsampit.com/berita/nestapa-korban-kebakaran-hanya-tersisa-pakaian-di-badan.html.