“Ke depannya mudah-mudahan kami bisa mengedukasi warga secara perlahan, kalau disini memang sering terjadi banjir, maka kedepannya agar bergeser ke dataran yang lebih tinggi,” kata Camat Cempaga Hulu Gusti Mukafi, Selasa.
Ia menyampaikan, awal mula banjir terjadi pada 17 Februari 2024. Menurutnya, banjir ini merupakan banjir kiriman disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah hulu sungai.
Total ada tujuh desa di Kecamatan Cempaga Hulu yang terdampak banjir, yakni Desa Sei Ubar Mandiri dengan kedalaman air sekitar 150 cm, Desa Pantai Harapan kedalaman 70-90 cm, Desa Bukit Raya kedalaman 160 cm, Desa Sudan kedalaman 15-70 cm.
Selain itu, Desa Parit banjir genangan di jalan dan halaman rumah warga, sedangkan Desa Selucing dan Desa Pelantaran dinyatakan sudah surut.
“Saat ini ada sejumlah warga, khususnya di Desa Sei Ubar Mandiri, yang mengungsi ke dataran yang cukup tinggi, ada yang ke Balai Basarah atau ke rumah kerabat. Tapi tentunya ini hanya solusi sementara,” ucapnya.
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
Berita ini bersumber dari kalteng.antaranews.com dengan judul “Korban banjir di Kotim diharapkan mau direlokasi – ANTARA News Kalimantan Tengah” yang diagregasikan via Google News.