“Tentunya dengan penghargaan ini, ke depannya pencegahan terus dilakukan. Sertifikat ini diberikan karena prevalensi frambusia di Kotawaringin Timur dinyatakan 0 kasus. Selain itu, Kotim juga telah memenuhi kriteria pemberantasan Frambusia,” kata Bupati Halikinnor dalam keterangan persnya diterima di Sampit, Rabu.
Apresiasi atas capaian ini diwujudkan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dengan memberikan sertifikat Kabupaten Bebas Frambusia kepada Kotawaringin Timur.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin dalam rangka peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTD) Sedunia 2024 di Jakarta. Halikinnor hadir didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman dan Kepala Dinas Kesehatan Umar Kaderi.
Frambusia merupakan penyakit kulit menular yang kambuh menahun. Penyebab penyakit Frambusia yaitu kuman Treponema Perteneu. Gejalanya yaitu kulit mengalami infeksi akibat bakteri tersebut.
Disebutkan, ada 99 kabupaten/kota penerima sertifikat bebas frambusia. Untuk wilayah Kalteng, Kotim merupakan 1 dari 7 kabupaten/kota yang menjadi penerima sertifikat tersebut.
Penyakit ini bisa menular dengan kontak langsung melalui ruam pada kulit yang terinfeksi. Dalam perkembangannya, penyakit ini bisa menyerang tulang dan sendi.
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
Berita ini bersumber dari kalteng.antaranews.com dengan judul “Kemenkes beri penghargaan Kotim bebas frambusia – ANTARA News Kalimantan Tengah” yang diagregasikan via Google News.