TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Winda Mahasiswi Kedokteran meninggal usai menegak racikan minuman fermentasi atau miras oplosan yang di tawarkan temannya.
Polres Kotim menetapkan dua tersangka berinisial A dan R 2 yang diduga terliobat dalam kasus tewasnya Winda Mahasiswi kedokteran salah satu universitas di Surabaya.
Adapun A ditetapkan sebagai tersangka Pembunuh Winda Mahasiswi Kedokteran, karena telah meracik minuman tanpa disertai sertifikasi atau ilmu untuk meracik minuman fermentasi.
Sementara yang membuat keluarga syok adalah penetapan R sebagai tersangka, karena menurut pengakuan keluarga Winda dan R berteman sudah sangat lama.
R ditetapkan sebagai tersangka karena telah menawarkan minuman mengandung metanol tersebut dan lalai tidak melaporkan kondisi korban yang tak biasa usai meneguk minuman yang dia tawarkan.
Bahkan R sempat berbohong ketika ditanyai keluarga korban, R mengatakan kepada keluarga korban mereka hanya meminum wine.
Kebohongan R membuat Winda terlambat mendapatkan pertolongan.
Ibu kandung korban tidak menyangka malam saat Winda pamit ingin bertemu dengan R merupakan terakhir kalinya putrinya berpamitan.
“Kami tidak menyangka, mereka berteman sejak SD bahkan sempat satu kelas,” ungkap Ibu kandung Winda.
Ayah kandung Winda, Erwin Open Pakpahan sama sekali tidak mencurigai R begitu juga dengan putrinya.
“Mungkin putri saya sama sekali tidak menganggap ada niat buruk dari R makanya dia minum yang ditawarkan R,” ujar Erwin.
Keluarga menyayangkan R memilih berbohong, jika Erwin tahu yang diminum putri sulungnya bukan wine mungkin saja Winda dapat pertolongan lebih cepat.
“Yang kami tahu mereka meminum wine jadi kami pikir hanya mabuk biasa saja,” kata Erwin.
R bahkan mengatakan Winda seorang peminum, perkataan itu membuat keluarga tak terima.
Berita ini bersumber dari kalteng.tribunnews.com dengan judul “Keluarga Syok, Tersangka Pembunuh Winda Mahasiswi Kedokteran Ternyata Teman Korban Sejak Kecil” yang diagregasikan via Google News.