TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran menjadi momentum yang selalu dinantikan oleh para pedagang kue kering.
Sebab, pada hari kemenangan tersebut omzet mereka bisa meningkat pesat dibanding hari biasa.
Seperti pedagang kue kering di Jalan Tjilik Riwut Km 1,5, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang kebanjiran orderan.
Bahkan, omzet harian rata-rata mencapai Rp 10 juta rupiah selama Ramadhan, khususnya 2 minggu menjelang lebaran.
“Alhamdulillah, penjualan kue-kue meningkat. Setiap pagi, ketika baru buka toko, ada saja pembeli yang datang. Bahkan, kami hampir setiap hari tutupnya kemalaman,” kata Masjuki, penjaga toko kue Depot Ria, Rabu (12/04/2023).
Masjuki menyebutkan, peningkatan daya beli masyarakat sebenarnya sudah mulai terlihat beberapa hari sebelum Ramadhan. Pasalnya, kue kering juga menjadi alternatif menu untuk berbuka puasa.
Lalu, peningkatan semakin signifikan memasuki 2 minggu sebelum lebaran. Tak main-main omzet mereka meningkat hingga 75 persen dibanding hari biasa.
Bahkan, diperkirakan omzet ini bisa tembus 80 persen dengan semakin dekatnya hari lebaran.
“Omzet rata-rata kami saat ini Rp 10 juta per hari. Bahkan bisa lebih, karena pembeli itu tidak bisa ditebak. Kadang ada yang langsung membeli 50-100 paket. Apalagi, kalau ibu-ibu sosialita yang membeli pasti banyak,” tuturnya.
Ia melanjutkan, dibanding tahun lalu penjualan kue kering tahun ini jauh lebih baik. Dikarenakan, tahun 2022 lalu masyarakat masih diliputi pandemi Covid-19 yang berdampak pada perekonomian masyarakat.
“Kalau tahun lalu sepi, mungkin karena masih Covid-19. Tahun ini lebih ramai, bahkan stok kurma kami habis 2 minggu jelang lebaran. Harapan ke depannya Covid-19 tidak ada lagi,” ujarnya.
Masjuki menambahkan, toko kue tersebut sudah beroperasi selama 15 tahun, menyediakan beraneka kue kering dan jajanan ringan yang dijual dengan sistem kiloan, toples, hingga paket atau hampers.
Tak hanya kue olahan sendiri, pasokan kue kering yang dijual berasal dari berbagai supplier, diantaranya Surabaya, Banjarmasin, dan Palangkaraya.
Pembeli yang datang pun tak hanya dari Kota Palangkaraya, tapi juga Kabupaten Katingan, Pulang Pisau, Gunung Mas, dan lain-lain.
Selain menjual eceran, mereka juga melayani pembelian grosiran. Sebab, tak sedikit pembeli yang datang membeli kue untuk dijual kembali.
Dengan cara inilah, mereka bisa mendapat omzet yang lebih tinggi dibanding pedagang kue kering eceran saja. (*)
Sumber: https://kalteng.tribunnews.com/2023/04/12/jelang-lebaran-2023-omzet-pedagang-kue-kering-di-palangkaraya-tembus-rp-10-juta-per-hari