SAMPIT – Perangkat desa bersama warga Desa Patai, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk mengetahui sejumlah masalah yang dihadapi oleh masyarakat saat ini.
Menurut Kepala Desa Patai, Supardi, hasil MMD ini nantinya akan menjadi bahasan Musyawarah Desa (Musdes) yang akan dilaksanakan pada akhir Juni 2022 ini, dalam rangka menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (RAPBDes) tahun 2023.
“Kegiatan MMD ini juga merupakan tindak lanjut dari Survei Mawas Diri (SMD). Yaitu ditemukan beberapa masalah yang didapatkan di Desa Patai waktu dilakukan SMD dan dipaparkan pada waktu MMD,” ujarnya, Kamis 16 Juni 2022.
Adapun masalah yang ditemui yakni, warga masih ada yang tidak menggunakan jamban sehat dan BAB di sungai. Di rumah warga belum ada bak sampah dan membuang sampah sembarangan atau ke sungai, serta ada warga yang menderita diabetes melitus/kencing manis tetapi tidak berobat teratur.
Kemudian, ada warga yang menderita hipertensi/tekanan darah tinggi yang juga tidak berobat teratur, tidak ada saluran pembuangan air limbah (SPAL) di rumah, lansia tidak cek kesehatan ke Posyandu Lansia, terkahir yakni masih ada warga yang mengkonsumsi air minum tidak dimasak (air bukit).
“Masalah prioritas dari masalah tersebut adalah Posyandu Lansia, BAB sembarangan dan jamban sehat serta SPAL,” tegasnya.
Berdasarkan kesepakatan yang diambil dalam MMD, solusi yang dilakukan adalah pembuatan kebijakan desa terkait keikutsertaan penerima bantuan desa dan perangkat desa untuk hadir ke posyandu lansia, kader mengutamakan lansia yang bekerja dilayani terlebih dahulu dan penambahan dana untuk kegiatan Posyandu lansia untuk pengadaan susu dan alat cek kesehatan.
“Selanjutnya, bantuan pembuatan jamban sehat diutamakan bagi ibu hamil, ibu balita, dan lansia. Kemudian gotong royong membuat selokan di gang desa dan bantuan dana dari desa untuk pembuatan SPAL serta kader dan nakes desa mensosialisasikan kembali terkait pelaksaan Posyandu lansi dan manfaatnya,” beber Supardi.
Selain itu tambahnya, solusi lain yakni penyampaian informasi terkait stop BAB di sungai dan buang sampah sembarang melalui penyuluhan dan pembuatan himbauan menggunakan spanduk serta penjemputan lansia oleh kader bagi yang tidak bisa berangkat sendiri.
“Pembuatan jamban sehat dan Posyandu Lansia belum optimal berhubung beberapa tahun terakhir anggaranya dialihkan untuk kegiatan penanganan Covid-19, sehingga perencanaan jamban sehat akan dimasukkan ke anggaran tahun 2023,” tandasnya.
(dia/matakalteng.com)
Sumber: https://www.matakalteng.com/daerah/kotawaringin-timur/2022/06/16/gelar-mmd-ini-sejumlah-masalah-yang-ditemui-di-desa-patai