“Upaya beras subsidi berhasil menurunkan inflasi pada komoditas beras dari 0,06 persen pada Desember 2022, menjadi 0,04 persen pada Januari 2023. Makanya upaya ini akan kita lanjutkan karena beras masih berada pada nomor urut tiga penyumbang inflasi kota Sampit,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah, Riza Rahmadi di Sampit, Kamis.
Riza kembali datang ke Sampit memantau pasar murah atau pasar penyeimbang beras bersubsidi. Turut hadir Pimpinan Perum Bulog Kanwil Kalimantan Tengah Sony Supriyadi, Kepala Cabang Bulog Sub Divisi Regional Sampit Rony Hadianto dan Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur, Kasihan.
Kali ini pasar murah beras bersubsidi dilaksanakan di dua lokasi yakni di Pasar Rakya Mentaya di Jalan Achmad Yani dengan alokasi 6 ton dan di Kelurahan Sawahan sebanyak 10 ton. Beras yang dijual jenis pera atau karau dan pulen dengan harga Rp50.000 per sak isi 5 kilogram.
Seperti sebelumnya, kegiatan ini tetap disambut antusias masyarakat karena harga beras bersubsidi jauh lebih murah dibanding di pasaran. Saat pelaksanaan pasar murah di kantor Kelurahan Sawahan, petugas bahkan harus mengatur antrean karena warga sempat berdesakan ingin membeli beras karena takut kehabisan.
Riza mengatakan pemerintah provinsi akan terus menekan laju inflasi dengan beras subsidi dan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog yang mendapatkan penugasan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas.
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
Sumber: https://kalteng.antaranews.com/berita/617766/efektif-bantu-turunkan-inflasi-di-sampit-pemprov-lanjutkan-pasar-murah