“Dulu ada tim yang menjaga di bundaran, sekarang tidak ada lagi. Nanti ada lagi, tapi kemudian tidak ada lagi. Jaga saja. Jangan takut. Jangan peduli kalau ada yang menakuti,” kata Rimbun di Sampit, Kamis.
Hilir mudik truk bak terbuka maupun bermuatan CPO atau minyak kelapa sawit melintasi jalan dalam kota, terus dikeluhkan masyarakat. Selain rawan memicu kecelakaan karena padatnya arus lalu lintas, aktivitas kendaraan-kendaraan besar itu dinilai memicu cepatnya kerusakan jalan dalam kota.
Pemerintah kabupaten sudah menegaskan melarang truk dan kendaraan berat lainnya melintasi jalan dalam kota. Angkutan berat diarahkan ke jalan yang sudah dikhususkan untuk angkutan berat yaitu Jalan Soekarno atau lingkar utara dan Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan sehingga tidak perlu melintasi jalan dalam kota.
Penjagaan pun dilakukan Dinas Perhubungan untuk memastikan tidak ada sopir truk yang ngotot membawa kendaraannya masuk ke dalam kota. Namun penjagaan itu dinilai tidak konsisten karena sering hanya dilakukan ketika masalah ini kembali menjadi sorotan masyarakat.
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
Sumber: https://kalteng.antaranews.com/berita/562909/dprd-kotim-pertanyakan-keseriusan-pemkab-menertibkan-truk-masuk-kota