SAMPIT – Setelah diguyur hujan sejak pagi pukul 03.30 WIB dini hari hingga 12.30 WIB, Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur kembali dikepung banjir. Sejumlah ruas jalan nampak di genangi air bahkan terlihat banyak anak-anak yang memutuskan untuk berenang di ruas jalan yang mengalami banjir.
“Sejak pagi tadi air memang sudah mulai naik dan menggenangi jalan. Banyak anak-anak yang akhirnya turun ke jalan untuk berenang. Sementara pengendara yang melintas harus mengurangi kecepatan karena ketinggian air yang menghambat perjalanan,”kata salah seorang warga Jalan Suprapto Selatan, Udin, Sabtu 17 Februari 2024.
Menurutnya, banjir memang sering terjadi di wilayah itu ketika turun hujan dengan intensitas tinggi serta dalam waktu yang cukup lama. Namun jika hujan tidak turun kembali beberapa waktu maka banjir akan dengan cepat surut.
“Akan tetapi jika hujan turun kembali dengan intensitas tinggi, tidak menutup kemungkinan banjir mengalami peningkatan ketinggian, tidak jarang juga genangan air bisa sampai masuk ke dalam rumah warga,” ucapnya.
Sementara itu Seri warga lainnya mengatakan, hingga saat ini rumahnya masih aman dari banjir namun ketinggian air memang sudah mencapai lutut orang dewasa khususnya karena halaman rumah yang ia miliki cukup rendah dibandingkan parit yang ada di sekitar.
“Banjir sejak pagi ini memang sudah memasuki halaman rumah kami, dan banyak anak anak yang akhirnya berenang di halaman rumah tanpa mengetahui bahaya yang bisa saja mengancam, seperti gigitan nyamuk berbahaya atau ada hewan di dalam air,” ujarnya.
Diketahui, sejumlah ruas jalan lainnya di kota Sampit yang juga diterjang banjir yaitu jalan HM Arsyad, Teratai 4, haji Anang Santawi, Haji Ahmad, Anggur 1 dan 2, Ahmad Yani. Salah satu titik banjir terparah terjadi di persimpangan jalan Suprapto selatan dan jalan Anang Santawi, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Ketinggian banjir pada badan jalan mencapai 50 hingga 60 cm. Sementara di wilayah Baamang Kota Sampit yaitu jalan Cristopel mihing, Walter Condrat, gunung kelud, Kenan Sandan, Jaya Wijaya dan beberapa gang kecil di Kota Sampit. Sementara itu, akibat banjir yang menyelimuti Kota Sampit tersebut banyak kendaraan yang ikut mogok.
“Meski ketinggian air cukup dalam, namun masih banyak pengendara khususnya roda dua yang memaksa menerobos banjir, akibatnya tidak sedikit sepeda motor yang mengalami mogok karena mesin kendaraan kemasukan air,” ujar salah seorang warga sekitar, Nyamin, Sabtu 17 Februari 2024.
Meski demikian ujarnya, warga setempat juga dengan cepat melakukan pertolongan kepada warga yang akhirnya mendorong sepeda motor akibat mogok tersebut. Warga bahu membahu membantu mendorong sepeda motor hingga ke jalan yang ter bebas dari genangan banjir.”Jika dalam waktu dekat hujan deras kembali turun mengguyur kota Sampit, maka tidak menutup kemungkinan ketinggian banjir akan kembali meningkat,” pungkasnya.
(dia/matakalteng)
Berita ini bersumber dari www.matakalteng.com dengan judul “Diguyur Hujan Sejak Pagi, Kota Sampit Dikepung Banjir Hingga Kendaraan Mogok” yang diagregasikan via Google News.