TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur atau BPBD Kotim ungkap 4 Kecamatan masih terdampak banjir hingga, Jumat (10/5/2024).
Banjir yang terjadi pada diduga merupakan efek domino dari Kecamatan lain atau sisa banjir yang mengalir ke wilayah lainnya.
Kepala Pelaksana atau Kalaksa BPBD Kotim, Multazam membenarkan hal tersebut. “Jadi saat ini wilayah yang terdampak banjir genangan dan luapan terjadi pada 4 Kecamatan dari 8 Kecamatan yang terdampak banjir di Kotawaringin Timur,” terangnya saat dihubungi Tribunkalteng.
Sebanyak 4 wilayah yang sudah surut ialah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang;l, Baamang, Mentaya Hilir Utara, dan Antang Kalang.
Sementara itu, terdapat 4 wilayah yang masih terdampak oleh banjir genangan dan luapan air sungai di Kotawaringin Timur.
“Keempat wilayah yang masih terdampak banjir ialah Kecamatan Telaga Antang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, dan Parenggean,” jelas Multazam.
Pada Kecamatan Telaga Antang banjir masih terjadi di Desa Tumbang Sangai dan Desa Tukang Langit dengan ketinggian air 40 cm.
Pada Kecamatan Mentaya Hulu banjir masih terjadi pada Kelurahan Kuala Kuayan, Desa Bawan, Desa Tanjung Jariangau, Desa Baampah, Desa Pahirangan, Desa Tanjung Bantur, Desa Tangar, Desa Tangkarobah, Desa Tumbang Sapiri, dan Desa Penda Durian dengan ketinggian air mulai dari 25 cm hingga 115 cm.
Pada Kecamatan Bukit Santuai daerah yang terdampak banjir ialah Desa Tumbang Penyahuan dengan ketinggian air 145 cm berdasarkan patok banjir.
Terakhir pada Kecamatan Parenggean daerah yang masih terdampak banjir ialah Desa Bajarau dengn ketinggian air 22 cm.
Dirinya mengatakan masih terdapat beberapa desa yang terdampak banjir diduga akibat pergerakan banjir dari hulu ke hilir.
Selain itu, sejumlah Kecamatan pun sudah mulai surut karena berkurangnya curah hujan yang terjadj di wilayah Kotawaringin Timur.
“Perkembangan banjir akan dimungkinkan terjadi estafet dari hulu DAS Mentaya dari Desa Tumbang Gagu, Kecamatan Antang Kalang menuju hilir Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi,” tutup Multazam. (*)
Berita ini bersumber dari kalteng.tribunnews.com dengan judul “Dampak Pergerakan Air dari Hulu ke Hilir, Luapan Air Sungai Rendam 4 Kecamatan di Kabupaten Kotim” yang diagregasikan via Google News.