SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) meningkatkan status banjir menjadi tanggap darurat. Ini dilatarbelakangi karena meluasnya bencana banjir di wilayah tersebut.
“Hari ini kami bersama BPBD dan dinas terkait melakukan rapat terkait bencana banjir yang terjadi di Kotim,” kata Wakil Bupati Kotim, Irawati, Jumat 23 Februari 2024.
Disampaikannya, berdasarkan hasil rapat yang dilakukan di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jalan Jenderal Sudirman Sampit, status bencana banjir ditingkatkan menjadi tanggap darurat.
Ini ditingkatkan karena melihat bencana banjir yang terjadi di wilayah itu semakin meluas. Selama enam hari banjir melanda terus meluas, sebelumnya dari 9 desa di dua kecamatan kini sudah 14 desa di tiga kecamatan yaitu Mentaya Hulu, Cempaga Hulu dan Tualan Hulu.
Ketinggian banjir bervariasi, namun rata-rata banjir sudah masuk hingga ke rumah-rumah warga yang sebagian besarnya merupakan rumah panggung.
“Status tanggap darurat bencana banjir berlaku selama 14 hari, dimulai 24 Februari hingga 8 Maret. Status tanggap akan dialihkan menjadi transisi jika banjir mulai surut dan curah hujan menurun, ” ujarnya.
Pihaknya berharap hujan dengan intensitas tinggi tidak mengguyur Kotim, agar banjir tidak meluas. Karena banjir mengakibatkan sejumlah akses menuju desa terputus, aktivitas warga terdampak juga lumpuh total. Sehingga bantuan berupa sembako terus disalurkan kepada warga korban banjir.
“Ini juga yang jadi pertimbangan kita meningkatkan status tanggap darurat ini, karena sangat berdampak pada aktivitas masyarakat di wilayah setempat. Semoga ini tidak berkepanjangan,” harapnya.
(dev/matakalteng)
FOTO : IST/MATAKALTENG – Wakil Bupati Kotim Irawati saat memilih rapat peningkatan status banjir, Jumat 23 Februari 2024.
Berita ini bersumber dari www.matakalteng.com dengan judul “Banjir Meluap, Pemkab Kotim Tingkatkan Status Bencana Banjir Jadi Tanggap Darurat” yang diagregasikan via Google News.