TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengalami tren peningkatan yang cukup signifikan.
Terhitung dari Januari hingga Agustus 2023 angka ISPA di Kotim mencapai 15.462 kasus dengan jumlah terbanyak terjadi pada Agustus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim Umar Kaderi menyebutkan, peningkatan kasus ISPA yang terjadi sangat signifikan pada Agustus berhubungan dengan meningkatnya indeks standar pencemaran udara (ISPU) yang dinyatakan tidak sehat.
Akibat maraknya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah Kotim belakangan ini.
“Artinya karhutla ini berdampak pada kesehatan. Karena banyaknya partikel debu dan jelaga yang beterbangan di udara menyebabkan kasus ISPA meningkat,” ujarnya, Senin (11/9/2023).
Lanjutnya, peningkatan kasus ISPA ini sebenarnya sudah terlihat dari Juli seiring dengan dampak musim kemarau yang mulai menguat. Yakni, naik sekira 16 persen dari Juni, dengan angka kasus ISPA Juli sebesar 2020 kasus.
Kemudian, pada Agustus 2023 kembali meningkat sebesar 26 persen dibanding Juli karena maraknya karhutla. Dengan angka ISPA mencapai 2708 kasus.
“Adapun untuk wilayah yang paling banyak angka kasus ISPA adalah wilayah perkotaan, yakni Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang. Kita ketahui sendiri bahwa kejadian karhutla memang banyak terjadi di wilayah perkotaan, jadi ada benang merahnya antara karhutla ini dengan peningkatan kasus ISPA,” bebernya.
Umar meneruskan, kasus ISPA berdampak pada semua kategori usia, baik itu balita, anak-anak, dewasa, hingga lansia.
Hal ini bisa dilihat dari total kasus ISPA Kotim selama 8 bulan terakhir yang terdiri dari 4.424 balita, 2.639 anak-anak, 7.489 dewasa dan 910 lansia.
Dengan demikian, tindakan antisipasi atau pencegahan terhadap penyakit ISPA ini berlaku untuk semua kategori usia.
Ia mengimbau agar lebih berhati-hati dan mengambil tindakan antisipasi untuk mengurangi dampak paparan kualitas udara yang buruk.
Di antaranya dengan menggunakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan dan mengurangi aktivitas di luar jika tidak perlu.
Juga, masyarakat diimbau lebih memperhatian makanan yang dikonsumsi. Menjaga asupan gizi yang seimbang, sehingga meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Serta, segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat apabila mengalami demam, pilek, atau pegal-pegal. Supaya upaya pengobatan bisa secepatnya dilakukan, sebelum kondisi kesehatan kian memburuk. (*)
Sumber: https://kalteng.tribunnews.com/2023/09/11/angka-ispa-di-kotim-capai-15462-kasus-peningkatan-signifikan-di-agustus-2023