TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Delapan orang kru yang menumpang kapal pengangkut pupuk tenggelam di Pesisir Pantai Ujung Pandaran berhasil diselamatkan Tim Basarnas Palangkaraya.
Badan SAR Nasional atau Tim Basarnas Palangkaraya yang berhasil menyelamatkan 8 kru kapal pengangkut pupuk yang mengalami kecelakaan di perairan Ujung Pandaran Kotim, Senin (28/08/2023) tersebut.
Dalam operasi penyelamatan kru kapal pengangkut pupuk yang tenggelam di Pantai Ujung Pandaran Kotim tersebut, Tim Basarnas Palangkaraya mengapresiasi kerja sama dari pihak kru kapal yang aktif berkoordinasi, sehingga upaya pencarian lebih mudah.
Pasalnya, operasi penyelamatan yang dilakukan hingga malam hari sempat menyulitkan tim Basarnas di lapangan untuk melakukan pencarian ditengah kegelapan.
Namun, dengan titik koordinat yang diberikan oleh nakhoda kapal, tim Basarnas bisa mempersempit area pencarian.
Ditambah lagi, kru kapal cukup cerdik dengan mengirimkan sinyal menggunakan fitur LED Flash atau senter pada telpon seluler yang mereka miliki. Dan sinyal tersebut berhasil ditangkap oleh tim Basarnas
“Kami diuntungkan sekali dengan adanya informasi titik koordinat yang diperbaharui oleh nakhoda kapal, kebetulan juga saat itu handphone mereka masih ada yang ON dan bisa menyalakan lampu, jadi dari sinar lampu itu memberikan kode pada rescuer kami yang berada di RIB untuk melakukan penyelamatan,” kata Kepala Basarnas Palangkaraya, Anak Agung Alit Supartana, pada konferensi pers di Pos SAR Sampit, Selasa (29/08/2023).
Ia pun menceritakan, kronologi penyelamatan yang dilakukan pihaknya. Bermula dari informasi yang diterima dari agen kapal pada pukul 14:40 WIB, bahwa ada satu unit kapal pengangkut pupuk bernama KLM Berkat Sentosa Jaya yang mengalami kecelakaan di perairan Ujung Pandaran Kotim. Serta, ada 8 kru kapal yang perlu untuk diselamatkan.
Kemudian pihaknya melakukan kroscek lapangan dan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, antara lain KSOP Kelas III Sampit, Pos TNI AL Samuda, dan Kepolisian. Kemudian, pukul 15:00 WIB, Basarnas mengirimkan 5 orang penyelamat atau rescuer yang berangkat langsung dari Palangkaraya menuju titik koordinat yang diterima menggunakan RIB 01 PLK.
Pada estimasi awal dibutuhkan waktu kurang lebih 3 jam pencarian dari awal keberangkatan dengan estimasi jarak sekira 51 mil laut dan waktu tempuh 2 jam.
Namun, karena berbagai faktor di lapangan, baik itu cuaca dan kondisi yang sudah gelap, sehingga pihaknya baru menyelamatan para korban pada pukul 20:10 WIB.
“Kurang lebih 5 sampai 6 jam operasi pencarian dan penyelamatan berlangsung, pada pukul 20:10 WIB, tim kami bisa menemukan dan mengevakuasi 8 ABK yang sempat terombang-ambing karena kecelakaan kapal,” ujarnya.
Lanjutnya, saat ditemukan 8 korban selamat itu berada di dalam life Raft, yakni perahu karet yang disertai tenda pelindung.
Semua korban dalam keadaan selamat, tapi mengalami trauma ringan.
Sumber: https://kalteng.tribunnews.com/2023/08/29/8kru-kapal-selamat-di-perairan-ujung-pandaran-kotim-basarnas-palangkaraya-terbantu-titik-koordinat