Sampit, kalselpos.com –
Kualitas udara di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai menurun akibat asap kebakaran lahan. Bahkan beberapa hari terakhir kualitas udara sudah masuk kategori Tidak Sehat.
Pantauan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat sepanjang Senin (14/8/2023), indeks standar pencemar udara (ISPU) mencapai 108 dan masuk kategori Tidak Sehat. Bahkan pada Selasa (15/8/2023) pagi kondisinya cenderung memburuk dengan angka ISPU naik menjadi 110.
Kepala Laboratorium Lingkungan Hidup pada DLH Kotim, Dhody Wiriyanto mengatakan, pemantauan ISPU dilakukan secara riil menggunakan perangkat yang dipasang di halaman kantor DLH setempat.
“Kualitas udara sudah masuk kategori tidak sehat. Masyarakat disarankan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah,” kata Dhody.
Kebakaran lahan yang mulai marak terjadi di Kabupaten Kotim secara tidak langsung berdampak kepada kualitas udara. Penurunan kualitas udara itu tergambar para parameter ISPU yang meningkat.
Pemantauan ISPU dilakukan dari waktu ke waktu melalui peralatan yang dilengkapi sensor yang berada di halaman kantor DLH. Data yang disajikan juga bisa diakses langsung oleh instansi di tingkat pusat serta masyarakat umum secara online.
“Data itu bisa menjadi bahan semua pemangku kepentingan. Mudah-mudahan saja kebakaran lahan ini bisa dipadamkan sehingga kabut asap tidak sampai parah seperti dulu,” harap Dhody.
Sementara itu, kebakaran lahan masih terjadi di beberapa titik. Pemadam kebakaran gabungan bahu-membahu memadamkan kebakaran agar tidak terus meluas.
Kebakaran lahan yang terjadi beberapa hari terakhir juga mulai menimbulkan kabut asap pada pagi hari sehingga berpengaruh pada jarak pandang.
Warga Sampit dianjurkan menggunakan masker untuk mencegah penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat asap kebakaran hutan lahan yang membuat kualitas udara di kota ini menurun.
“Data ISPU dari Dinas Lingkungan Hidup bahwa kualitas udara saat ini masuk kategori Tidak Sehat. Tentu ini perlu disikapi dengan pencegahan, yaitu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah,” kata Kepala Puskesmas Baamang I, Supriadi.
Supriadi mengakui, beberapa hari terakhir mulai terasa penurunan kualitas udara. Secara kasat mata, hal itu terlihat dari munculnya asap yang mengganggu jarak pandang serta bau asap yang cukup menyengat, khususnya saat pagi dan malam hari.
Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store
Sumber: https://kalselpos.com/2023/08/15/udara-sampit-mulai-tidak-sehat-warga-diimbau-gunakan-masker/