SAMPIT – Tidak semua tenaga kontrak (Tekon) mengikuti seleksi secara tertulis pada evaluasi atau dengan sistem Passing grade yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kotim Kamaruddin Makalepu mengatakan sebenarnya selain kelompok (Tenaga Kontrak) Tekon yang melaksanakan seleksi di sejumlah tempat, masih ada satu kelompok lagi adalah mereka pelaksana lapangan.
“Satu kelompok tersebut adalah Tekon pelaksana lapangan seperti, petugas kebersihan, keamanan dan sopir,” katanya, Kamis 23 Juni 2022. Dijelaskan, untuk Tekon itu evaluasi melalui penilaian kinerja dan disiplin oleh setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) nya. Meski demikian akan tetap ada hasil dan nilai yang nantinya manjadi bahan untuk panitia evaluasi Tekon tahun anggaran 2022.
“Akan ada hasil dan nilainya dan juga akan ditetapkan oleh panitia evaluasi. Jadi tetap sama melalui evaluasi tapi bentuknya beda,” imbuhnya. Alasan bedanya proses evaluasi itu lantaran Tekon kelompok ini tidak disertakan kualifikasinya. Karena tingkat pendidikannya.
Sehingga metode evaluasinya berbeda dengan mereka yang menjalani tes tertulis yang rata-rata lulusan Diploma III (DIII) dan Strata 1 (S1). “Kelompok kedua ini tidak disyaratkan kualifikasi pendidikan karena diantara mereka ada yang tidak tamat Sekolah Dasar (SD) atau hanya tamatan SD dan SMP,” ujarnya.
Berdasarkan data yang ada pada BKPSDM jumlah Tekon yang evaluasinya melalui penilaian kinerja dan kedisiplinan itu ada sebanyak 800 orang dari instansi Sekretariat Daerah, DPRD, Inspektorat, Dinas Pendidikan, Kecamatan Teluk Sampit, Bukit Santuai, Talawang, Telaga Antang dan Tualan Hulu.
(dev/matakalteng.com)
Sumber: https://www.matakalteng.com/daerah/kotawaringin-timur/2022/06/23/tidak-semua-tekon-ikuti-seleksi-tertulis-di-kotim-apa-sebab