SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) harus melakukan kerja ekstra dalam upaya menurunkan kasus stasiun di wilayahnya. Dimana, pemerintah dalam per tahun harus menargetkan sebesar 3,13 persen agar mencapai terget yang ditentukan oleh pemerintah pusat pada tahun 2024.
“Pemerintah pusat menargetkan tahun 2024 penurunan stunting itu sebesar 14 persen. Dan kita harus mencapai itu,” kata Bupati Kotim Halikinnor. Disebutnya untuk mencapai target itu, pihaknya harus mampu menurunkan kasus stunting setidaknya diangka 3,13 persen per tahun. Pasalnya tahun 2021, target penurunan stunting sebesar 21,1 persen belum tercapai.
Karena prevalensi stunting masih 24,4 persen. Sehingga untuk mencapai 14 persen di tahun 2024, masih perlu 10,4 persen dalam 3 tahun. Oleh sebab itu, target penurunan stunting per tahun sampai 2024 harus lebih besar dari 3,13 persen per tahun.
“Jika mengacu kepada data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) dari Dinas Kesehatan Kotim, data prevelensi stunting kita per 31 Desember 2021 sebesar 23,2 persen. Artinya turun 4,2 persen dari tahun lalu sebesar 27,4 persen,” terangnya.
Namun pihaknya harus tetap kerja ekstra untuk terus berupaya menekan angka stunting tersebut. Disampaikan Halikinnor salah caranya adalah melaksanakan pencegahan dan penurunan stunting secara terintegrasi dengan melibatkan seluruh stakeholder dan sumber daya yang tersedia.
“Kegiatan yang dilaksanakan juga harus mengacu kepada pedoman pelaksanaan intervensi penurunan stunting yang dikeluarkan oleh Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang meliputi 8 aksi konvergensi. Dengan harapan target penurunan kasus stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen dapat tercapai,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Sumber: https://www.matakalteng.com/daerah/kotawaringin-timur/2022/08/25/terget-penurunan-stunting-tiap-tahun-harus-313-persen-di-kotim