JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Pemerintah daerah diminta cepat mengantisipasi persoalan pencurian Tandan Buah Segar (TBS) sawit yang terus meningkat di tiga kabupaten yaitu Kotawaringin Timur (Kotim), Kotawaringin Barat (Kobar), dan Seruyan. Apabila lambat diselesaikan, perekonomian Kalteng terancam lemah dan situasi investasi tidak kondusif.
“Pemerintah daerah setempat harus paham bahwa pencurian yang mengarah kepada penjarahan sawit, dapat mengancam keberlangsungan ekonomi Kalteng. Banyak laporan masuk ke saya terkait penjarahan sawit ini,” ujar Teras Narang, Anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI Provinsi Kalimantan Tengah dalam keterangannya, Jumat (8 Desember 2023).
Teras Narang menjelaskan aksi penjarahan sawit ini dilakukan secara terorganisir karena ada penadah buah sawit hasil jarahan. Selain itu, pelakunya bergerak secara massif dan melibatkan banyak orang. Disinilah potensi ancaman bagi perekonomian Kalteng lantaran kebun yang dijarah milik petani juga, tak hanya perusahaan.
“Saya prihatin kegiatan penjarahan memberikan dampak luar biasa bagi situasi investasi dan perekonomian Kalteng. Makanya, pemda bersama aparat penegak hukum harus bergerak cepat lakukan pencegahan,” saran Gubernur Kalteng periode 2005-2015 ini.
Ia meminta aparat penegak hukum harus bertindak tegas kepada pelaku penjarahan dan pencurian. Karena itulah, aparat dapat melakukan investigasi untuk mengungkap penadah hasil curian dan penjarahan buah sawit.
”Tidak mungkin pencurian terjadi, tanpa ada penadahnya. Disinilah, aparat hukum memainkan peranannya, (tangkap saja) pihak penadahnya,” tegas Teras Narang.
Teras Narang mengusulkan pemerintah daerah pro aktif dalam penyelesaian masalah penjarahan sawit. Caranya membentuk forum bersama pemangku kepentingan daerah mulai dari pemerintah daerah, kepolisian, TNI, dan masyarakat. Saat menjadi gubernur, dikatakan Teras, dirinya membuat peraturan untuk membentuk Forum Pencegahan dan Penyelesaian Konflik.
Langkah selanjutnya, dikatakan Teras Narang, perusahaan harus membantu pemda supaya kesejahteraan masyarakat lebih terangkat. Sebab, masalah kemiskinan menjadi pemicu aksi penjarahan.
”Saran saya (perusahaan) rangkul masyarakat, dekati kelompok dan organisasi masyarakat sekitar kebun, supaya bisa bersama-sama membangun kesejahteraan masyarakat. Kalau masyarakatnya sejahtera, tidak akan mereka terlibat penjarahan,” ungkap Teras Narang.
Berita ini bersumber dari sawitindonesia.com dengan judul “Senator Kalteng Beberkan Strategi Cegah Penjarahan Sawit” yang diagregasikan via Google News.