TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Setelah sempat santai sejenak dari kegiatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) harus kembali dihadapkan dengan kejadian karhutla yang bertubi-tubi.
Setidaknya ada 5 titik karhutla yang terjadi hampir dalam waktu yang bersamaan pada, Sabtu (9/9/2023) siang.
Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam menuturkan, pihaknya cukup terbantu dengan adanya hujan pada hari Selasa dan Rabu lalu.
Sehingga kegiatan penanggulangan karhutla bisa libur, karena tidak adanya kejadian karhutla.
Namun, ketika kondisi cuaca kembali cerah tanpa hujan, maka kejadian karhutla pun kembali bermunculan.
“Sebenarnya kemarin kita sempat libur, karena adanya hujan. Tapi libur ini dalam artian tetap melakukan persiapan peralatan dan perawatan terhadap peralatan yang digunakan untuk pemadaman. Tapi hari ini belum selesai perawatan itu, kembali terjadi karhutla di sejumlah titik,” ujarnya.
Baca juga: Karhutla di Kalsel, Jarak Pandang Hanya 100 Meter Karena Kabut Asap, 6 Penerbangan Terpaksa Ditunda
Baca juga: Lokasi Karhutla di Kotim Diguyur Hujan Ringan, Kabut Asap di Sampit Malah Makin Pekat
5 lokasi karhutla tersebut antara lain, di Jalan Wengga Metropolitan, Jalan Tidar 4, Jalan Lingkar Utara, Jalan Jenderal Sudirman samping Hotel Aquarius, dan Jalan Jenderal Sudirman di belakang Kantor Dinas Perikanan.
Semua lokasi tersebut berada tak jauh dari kawasan permukiman. Dan jumlah itu belum termasuk titik karhutla yang ditangani Dismdakarmat Kotim tanpa melibatkan BPBD Kotim.
BPBD Kotim pun harus mengerahkan seluruh armadanya yang aktif, di samping Hotel Aquarius saja terdapat 3 mobil pemadam BPBD ditambah 4 mobil suplai air yang standby untuk melakukan upaya pemadaman. Selain, itu juga ada bantuan dari Relawan pemadam kebakaran.
Adanya angin dari berbagai arah membuat proses pemadaman cukup sulit. Bahkan, api yang sempat dikendalikan pun kembali menyala akibat hembusan angin.
Parahnya, berdasarkan pengamatan di lapangan oleh pihaknya, karhutla yang terjadi ini diduga merupakan ulah manusia atau disengaja.
Namun, sayangnya BPBD tidak dapat menemukan oknum yang sengaja melakukan pembakaran lahan tersebut.
“Kemungkinan ini adalah lokasi yang baru dibakar, tapi kami tidak menemukan satu orang pun di lokasi. Contohnya di Jalan Tidar 4 bentuk karhutla-nya segi empat, jadi kami bisa melihat dari pola pembakaran itu. Dan yang terjadi hari ini bukan pelebaran, tapi merupakan titik baru,” jelasnya.
Baca juga: Tingkatkan Penanggulangan Karhutla di Kotim, Bupati Halikinnor Instruksikan Semua OPD Membantu
Baca juga: Satgas Karhutla Palangkaraya Siapkan 30 Regu Padamkan Lahan, Drainase Mengering Jadi Kendala
Sehubungan dengan masih maraknya oknum yang melakukan pembakaran lahan, Multazam berharap instansi terkait bisa meningkatkan sosialisasi ke masyarakat, khususnya peran aparat kepolisian dalam penegakan hukum.
Adapun, saat berita ini dibuat upaya pemadaman karhutla masih berlangsung. Beberapa lokasi berhasil dikendalikan, namun sebagian belum.
Para pasukan garis depan penanggulangan karhutla masih berjibaku menaklukan si jago merah agar kebakaran tidak semakin meluas. (*)
Sumber: https://kalteng.tribunnews.com/2023/09/09/sempat-santai-2-hari-ada-hujan-bpbd-kotim-kembali-dihadapkan-dengan-karhutla-bertubi-tubi