SOLO – Sebanyak 19 Ribu KK bakal menjadi sasaran penerima program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Surakarta yang akan dicairkan dalam waktu dekat. Nantinya masing-masing penerima akan menerima bantuan uang tunai sebesar Rp 600.000 yang dibayarkan dalam sekali waktu melalui Bank Jateng
Kepala Dinas Sosial Kota Surakarta Agus Santoso baru saja mengirimkan daftar sasaran program BLT APBD ke Dinas Ketenagakerjaan Kota Surakarta untuk kemudian dikirimkan ke Kementerian Ketenagakerjaan. Hingga saat ini sedikitnya ada 19 ribu lebih KK dan NIK yang telah disodorkan pihaknya untuk diverifikasi jadi sasaran penerima bantuan sosial yang bersumber dari APBD tersebut.
“Datanya baru kami kirim ke Disnaker untuk dikirim ke Kemenaker, jumlahnya sampai 19 ribu sekian penerima. Pencairan tunggu data dari kemenaker turun dulu, setelah itu baru kita SK-kan BLT APBD,” kata dia, Rabu (5/10).
19 ribu penerima yang KK dan NIK nya tercantum itu dipastikan seluruhnya merupakan warga Surakarta. Kategori yang masuk sebagai sasaran penerima adalah warga miskin, rentan miskin, dan data penerima dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian, serta Dinas Perhubungan.
“Warga miskin, rentan miskin, terus buruh gendong, driver ojol, dan lainnya masuk sesuai yang diajukan tiga OPD itu. Jadi semua saya kirim ke sana semua (KK dan NIK 19 ribu sasaran), kita serahkan semua,” terang Agus.
Disinggung soal waktu penyaluran, pihaknya berharap makin cepat makin baik. Artinya begitu data yang disodorkan itu klir, Pemkot Surakarta dalam waktu cepat akan langsung mendistribusikannya ke warga yang membutuhkan.
“19 ribu sasaran, anggarannya sampai Rp 12 miliar. Masing-masing penerima akan mendapat Rp 600.000 dalam sekali pencairan yang dikerjasamakan dengan Bank Jateng,” beber dia.
Sekadar informasi, Penyaluran BLT APBD ini menindaklanjuti intruksi pemerintah pusat agar pemerintah daerah menyiapkan anggaran sebesar 2,5 persen dari Dana Transfer Umum (DTU) untuk menebalan bantalan sosial. Dalam hal ini Pemkot Surakarta sengaja menambah bantalan sosial itu dengan tambahan anggaran dari Belanja Tidak Tetap sehingga jumlahnya bisa lebih besar untuk penebalan bantalan sosial di Surakarta.
“Pekan depan cair, sudah selesai pendataannya. Kami harap bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat atas kenaikan harga BBM dan meningkatkan daya beli masyarakat,” imbuh Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. (ves/dam)
Sumber: https://radarsolo.jawapos.com/daerah/solo/06/10/2022/sebanyak-19-ribu-kk-jadi-sasaran-blt-apbd-masing-masing-terima-rp-600-ribu/