BORNEONEWS, Sampit – Badan Pusat Statistik (BPS) Kotawaringin Timur merilis tingkat inflasi di Sampit pada Februari 2022 lalu. Berbeda dari bulan sebelumnya, kali ini Sampit mengalami deflasi atau penurunan harga.
Kepala BPS Kotawaringin Timur, Eddy Surahman, mengatakan deflasi di Kota Sampit terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran.
“Penurunan harga terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,24 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,81 persen,” jelas Eddy, Rabu, 2 Februari 2022.
Dari 90 kota pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) , 40 kota mengalami inflasi dan 53 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,65 persen dan terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,01 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,08 persen dan terendah terjadi di Tarakan sebesar 0,01 persen.
“Kota Sampit menempati peringkat ke-47 kota deflasi dengan deflasi sebesar 0,03 persen,” imbuhnya.
Baca berita selengkapnya di Borneo News.