SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih kekurangan tenaga kesehatan. Hingga saat ini, Dinas Kesehatan Kotim masih mendata jumlah nakes yang dibutuhkan.
”Sementara kami masih melakukan pendataan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi.
Pihaknya sudah melakukan analisis jabatan (anjab) dan analisis beban kerja (ABK) guna menyusun kebutuhan jumlah serta jenis jabatan dari calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), yang telah disampaikan kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kotim.
“Analisis jabatan dan analisis beban kerja sudah kami sampaikan ke BKPSDM untuk dianalisa kembali dan diusulkan apakah nanti merekrut melalui CPNS atau PPPK, tapi jumlahnya masih kami data,” terangnya.
Kotim kekurangan dokter umum, dokter gigi, tenaga kefarmasian, tenaga gizi, laboratorium, dan banyak lagi.
“Sesuai standard sembilan kompetensi, kita masih 28,5 persen. Sebanyak 71,5 persen tidak sesuai standard. Artinya masih sangat kurang. Tapi kalau yang lima standar, maka persentase kita 19 persen masih kurang. Jadi 81 persen sudah sesuai kalau menggunakan standar lima kompetensi,” jelasnya.
Pihaknya berharap pemerintah daerah bisa merekrut CPNS maupun PPPK untuk bisa menutupi kekurangan tersebut.
“Walaupun kekurangan tenaga untuk pelayanan, tetap kami laksanakan sebagaimana mestinya, sesuai standar. Jika puskesmas tidak bisa menangani kasus, maka akan kami rujuk ke RS yang lebih baik,” tandasnya. (yn/yit)
Sumber: https://www.radarsampit.com/berita/pelayanan-kesehatan-di-kotim-masih-kurang-tenaga-bidang-ini.html