PALANGKA RAYA-Dalam rangka menjaga stabilitas harga barang-barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya di pasaran serta menekan laju inflasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng memperkuat sinergi dengan pemerintah pusat, menyiapkan anggaran untuk kegiatan-kegiatan yang dapat meredam lonjakan inflasi. Untuk itu pemprov bersama pemerintah kabupaten/kota se-Kalteng menggelar pasar murah dan pasar penyeimbang.
Digelarnya pasar murah dan pasar penyeimbang ini bertujuan untuk membantu memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah atau kurang mampu secara ekonomi. Minggu (25/8), Gubernur H Sugianto Sabran membuka secara langsung pasar penyeimbang dan pasar murah di Kecamatan Baamang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Dalam momen itu gubernur mengatakan, dari sisi pergerakan harga, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Kalteng pada bulan Agustus tercatat sebesar 6,94 persen. Angka itu berada jauh di atas angka inflasi nasional sebesar 4,69 persen (yoy). Komoditas yang menjadi penyumbang inflasi pada Agustus ini antara lain angkutan udara, bawang merah, beras, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan nila, tomat, bahan bakar rumah tangga, pasir, cabai rawit, dan udang basah.
“Saya minta seluruh anggota TPID untuk memberi perhatian lebih pada upaya menjaga dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Kalteng,” ucapnya saat membuka kegiatan.
Dikatakan gubernur, partisipasi aktif seluruh stakeholders terkait dalam mengatasi persoalan infalasi ini dapat memberikan hasil yang nyata. Karena itu harus menjadi upaya bersama agar dapat membuat harga di pasaran jadi lebih stabil, yang pada gilirannya bisa membuat inflasi menjadi terkendali.
Sementara itu, Sekda Kalteng Nuryakin selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalteng mengatakan, Pemprov Kalteng menyediakan 2.500 paket sembako yang disalurkan serentak ke tiga lokasi di Kota Sampit, yakni di Kantor Kecamatan Baamang sebanyak 1.000 paket, di Pasar Karang Intan sebanyak 1.000 paket, dan di Kantor Kelurahan Mentaya seberang, Kecamatan Seranau sebanyak 500 paket, dengan harga jualnya Rp50 ribu per paket. Satu paket sembako terdiri dari 5 kilogram beras, 2 kilogram gula, 2 liter minyak goreng, dan 1 kaleng susu kental manis. Sementara harga pasaran untuk satu paket sembako tesebut seharga Rp150 ribu. Artinya pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp100 ribu atau 66,7 persen.
Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor menyampaikan, pasar murah dan pasar penyeimbang yang digelar kemarin merupakan kerja sama Pemprov Kalteng dengan Pemkab Kotawaringin Timur, Bank Indonesia perwakilan Kalteng, PT Pertamina, dan Hiswana Migas.
“Pasar murah di Kota Sampit hari ini merupakan pelaksanaan yang keempat kalinya, pertama dilaksanakan pada 30-31 Agustus, kedua dilaksanakan 6 September, lalu ketiga tanggal 18 September,” sebutnya.
Selain membuka dan memantau langsung pasar mudah dan pasar penyeimbang, gubernur juga menyerahkan secara simbolis bantuan langsung tunai (BLT) BBM kepada 736 nelayan, pembudi daya ikan, dan pengelola ikan di Kabupaten Kotawaringin Timur senilai Rp441 juta. Gubernur juga memberikan subsidi langsung kepada masyarakat. Yang harusnya dibeli dengan harga subsidi sebesar Rp50 ribu per paket, tapi digratiskan oleh gubernur. Subsidi ini diberikan secara pribadi oleh gubernur, dengan nilai bantuan sebesar Rp50 juta rupiah untuk 1.000 paket yang dipasarkan di Baamang. (abw/ce/ala/ko)
Sumber: https://kaltengonline.com/2022/09/26/pasar-murah-sampit-gubernur-subsidi-66-persen/