Aksi Bela Palestina digelar dimana-mana di seluruh penjuru Nusantara, termasuk di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Jum’at (10/11/2023) yang bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
Goresan sejarah membuktikan hubungan dekat Negara Indonesia dan Negara Palestina. Ada dua orang yang berperan penting dalam mengakui kemerdekaan Indonesia masa itu, yakni mufti besar Palestina Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dan pengusaha media Muhammad Ali Tahir.
Pengakuan kedaulatan negara Republik Indonesia oleh Palestina inilah yang menjadikan masyarakat Indonesia tidak bergeser dalam membela Palestina.
Dalam aksi bela Palestina di Kabupaten Kotim, salah satu orator yang diminta menyampaikan orasi bela Palestina adalah Katib Syariah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama, Ustadz Muhammad Robita, SH,I., M.Pd.I., Ustadz pimpinan Pendidikan Alquran Ahbabul Quran ini menegaskan, bahwa aksi kali ini menjadi bukti di depan Allah SWT masyarakat Kota Sampit sebagai pembela Palestina.
“Aksi kecil kali ini bisa menjadi hujan kita di depan Allah SWT bahwa kita sebagai barisan solidaritas pembela kemerdekaan Palestina,” tegas Ebit, sapaan akrabnya, saat melakukan orasi.
Ulama muda Kotim ini, juga mengajak seluruh yang hadir dan segenap masyarakat Bumi Hambaring Hurung untuk mendoakan kemerdekan Palestina.
“Tentu saja kita berharap kepada Allah SWT, kemerdekaan Palestina diberikan seutuhnya,” kata Ebit.
Diketahui, dilansir dari detik.com Serangan militer Israel ke Gaza menghancurkan ratusan masjid. Sebanyak 59 masjid hancur total dan 136 masjid mengalami kerusakan berat.
Selain itu, Puluhan ton bantuan kemanusiaan dari Indonesia hingga kini belum juga sampai pada warga Gaza. Bantuan tersebut masih di bawah pemeriksaan Israel.
Terkait
Sumber: mentayanet.com