SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menyampaikan guna mengatasi banjir di Kota Sampit dengan jangka panjang dengan menganggarkan tali asih untuk membongkar bangunan warga yang ada di bantaran sungai, yakni Sungai Pemuatan atau di Sungai Mentawa.
“Saya sudah perintahkan lurah dan camat untuk mendata jumlah rumah warga yang ada di bantaran sungai,” ujar Halikinnor saat meresmikan Pokja Bunda PAUD Kabupaten, Senin 6 Mei 2024.
Pembongkaran bangunan di atas sungai sangat penting khususnya di muara sungai. Bangunan tersebut mengakibatkan pendangkalan sungai dan menumpuknya sampah pada tiang-tiangnya. Muara yang mengalami pendangkalan akan membuat air sulit keluar sehingga banjir lambat surut.
“Kota Sampit ini memang dataran rendah, jadi kalau air sungai pasang jelas mencari dataran rendah, walaupun daratan lebih rendah dari permukaan laut kalau ada hujan tinggi dan pasang begitu surut akan lancar biarpun menggenang tidak akan lambat surut,namun dengan adanya bencana banjir pasti ada solusinya,” lanjutnya.
Saat dirinya meminta pemerintah setempat untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat dan masyarakat juga harus sadar ini demi kepentingan dan kebaikan bersama untuk mengatasi banjir di Kota Sampit karena bencana ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah.
“Ini menjadi PR kita bersama untuk menangani banjir ini, jadi peran masyarakat juga penting,” bibirnya.
Walaupun saat ini masih dilakukan penanganan jangka pendek, kalau untuk jangka harus memiliki ketentuan sesuai dengan aturan yang ada. Namun untuk menegakan aturan sepenuhnya akan membebani masyarakat seperti rumah di bantaran sungai harus 10 meter dari tepi sungai.
“Kita upayakan yang terbaik lah nanti, walaupun kita mengatakan sesuai aturan itu akan sulit bagi masyarakat,” pungkasnya.
(ibra)
Berita ini bersumber dari beritasampit.com dengan judul “Ini Rencana Bupati Kotim dalam Penanganan Banjir Jangka Panjang” yang diagregasikan via Google News.