SAMPIT – Ustaz H Azhar Muttaqin,M.Ag menjadi khatib dalam Salat Idul Fitri di Masjid Al Muhajirin Komplek Perguruan Muhammadiyah Jalan A Yani Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) , Rabu 10 April 2024.
Ia menyampaikan hikmah berpuasa hendaknya menerapkan hikmah menahan diri ketika berpuasa selama satu bulan di sebelas bulan lainnya.
Pertama, dengan terlatihnya selama Bulan Ramadan menahan diri dari makan dan minum, karena dilarang selama berpuasa, maka seharusnya umat muslim bisa menahan diri agar tidak mengkonsumsi sesuatu yang diharamkan oleh agama.
Seorang mukmin harus memilah dan memilih apapun yang akan dikonsumsinya. Semuanya harus dipastikan kehalalannya. Baik halal secara bahan dan proses (halal dzati), maupun halal asal usul hartanya (halal lighairihi).
“Wajib hukumnya bagi seorang mukmin untuk memastikan kehalalan barang yang akan dikonsumsi,” tegasnya.
Hikmah kedua, ialah menahan diri dari penyakit hati, seperti cepat marah, iri dan dengki, serta ghibah dan fitnah. Semua penyakit hati tersebut selama berpuasa harus ditahan. Karena jika tidak ditahan dan tetap dilaksanakan, maka bisa menghilangkan pahala puasa bagaikan nyala api melumat dengan tandas kayu kering.
Cobaan terbesar umat manusia di era teknologi informasi saat ini ialah tidak bisa menahan diri dari lisan virtualnya. Yaitu dengan bersosial media tanpa menyaring baik-buruknya. Dengan cepat lisan virtualnya mengirim pesan atau berita, tanpa terlebih dahulu dikonfirmasi kebenaran dan kepantasan untuk diunggah di sosial media.
Perilaku seseorang di sosial media kadang berbeda sekali dengan perilakunya di dunia nyata. Banyak ditemukan seseorang yang mempunyai kehidupan ganda, yaitu di kehidupan nyata ia dikenal sebagai pribadi yang baik, saleh dan santun.
Tapi kehidupannya di dunia maya berbeda sama sekali Seakan-akan orang tersebut memisahkan standar kebaikan, kesalehan dan kesantunan di dunia nyata dan dunia maya. Padahal secara agama dua-duanya mendapatkan beban tanggungjawab (taklif) yang sama. Perbuatan buruk yang dilarang dilakukan di dunia dosa dan hukuman nyata, juga dilarang dilakukan di dunia maya.
Hikmah ketiga, ialah menahan diri untuk tetap istiqamah berperilaku jujur. Setiap orang berpuasa pasti menjadi pribadi yang sangat jujur. Misalnya meskipun dia dalam keadaan sendiri, tidak akan mungkin dia sembunyi-sembunyi melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Meskipun tidak ada seorangpun yang melihatnya, dia tidak akan mungkin melakukannya. Hal itu terjadi karena orang yang berpuasa memiliki kesadaran yang tinggi bahwa apapun yang dilakukannya dilihat oleh Allah Ta’ala.
“Dengan kesadaran seperti itu dia telah menjadi pribadi yang sangat jujur, sikap jujur ini yang disebut ihsan,” pungkasnya. (Nardi)
Berita ini bersumber dari beritasampit.com dengan judul “Hikmah Berpuasa Diharapkan Terus Dijalankan di 11 Bulan Lainnya” yang diagregasikan via Google News.