KLIK.SAMPIT – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kotawaringin Timur terus mengalami peningkatan. Lingkungan sekolah menjadi wadah penularan yang paling rentan.
Hal tersebut diketahui dari kasus DBD yang terjadi, sebagian besar atau didominasi oleh pelajar dari tingkat SD dan SMP.
“DBD mengalami peningkatan dari Januari hingga sekarang November ini. Kasusnya sudah berjumlah 441 orang, dan didominasi oleh anak SD dan anak SMP,” jelas Kepala Dinkes Kotim Umar Kaderi, Jumat (17/11).
Menurut Umar, faktor banyaknya kasus DBD pada pelajar ini pasalnya lingkungan sekolah yang tidak sehat. Misalnya, terdapat genangan air pada pot bunga, kaleng bekas dan penampungan dispenser.
“Itukan jentik- jentik hidup di tempat-tempat yang ada genangan air dari barang bekas. Nyamuk akan bertelur batasnya dari 5 sampai 6 bulan perlahan, begitu ada air satu minggu bisa langsung menjadi nyamuk,” ujarnya.
Selain itu menurut Umar, kasus DBD ini paling besar sekitar 78,6 persen itu ada di kecamatan dalam kota yakni Kecamatan Baamang dan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Upaya yang telah dilakukan pihaknya berkoordinasi dengan camat untuk memanggil semua RT baik di Kecamatan Baamang dan Kecamatan MB Ketapang, dengan memberikan penyuluhan terkait DBD.
“Kita berharap ada partisipasi dari para RT agar bisa fokus melakukan penanganan dan penyuluhan di wilayahnya masing- masing,” harapnya.
Sementara, terkait informasi ada anak yang meninggal akibat DBD, Umar Kaderi belum bisa memberikan komentar banyak karena pihaknya masih menyelidikinya.
“Kalau datanya kami masih belum dapat, tapi kami tetap akan selidiki. Sebab kasus DBD hampir merata di kecamatan- kecamatan di Kotim ini,” pungkas Umar. (KLIK-RED)
Sumber: www.klikkalteng.id